Salah Sasaran, Rudal Mengenai Kapal Kargo Jepang, Ukraina Klaim Serangan Itu Dari Rusia

27 Februari 2022, 08:29 WIB
Kapal kargo Rusia Baltic Leader terlihat setelah dialihkan karena diduga melanggar sanksi yang diberlakukan UE.* /Reuters/

JURNAL PALOPO - Sebuah kapal kargo milik sebuah perusahaan Jepang terkena rudal di lepas pantai Ukraina di Laut Hitam.

Menurut kantor berita Jepang Kyodo, salah satu anggota awak dari 20 warga negara Filipina terluka di kapal kargo yang terdaftar di Panama, Namura Queen.

Perusahaan itu mengatakan kapal sedang menuju ke Turki untuk penilaian kerusakan.

Baca Juga: Roman Abramovich akan Lepas Chelsea, Rusia Tidak Masalah Jika Dikeluarkan Dari SWIFT

Pihak berwenang Ukraina mengatakan rudal itu ditembakkan oleh pasukan Rusia.

Sementara itu, Prancis mencegat sebuah kapal kargo tujuan Rusia di Selat Inggris Sabtu pagi waktu setempat.

Kapal tersebut dicurigai dikenai sanksi baru Uni Eropa. Langkah itu adalah salah satu contoh pertama dari konsekuensi dari berbagai pembatasan yang diberlakukan pemerintah barat kepada Moskow.

Ini juga merupakan tanda awal bagaimana sanksi barat dapat mengganggu hubungan perdagangan lama antara Eropa dan Rusia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 27 Februari 2022 untuk Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo dan Virgo

Kapal komersial bernama Baltic Leader ini dalam perjalanan ke St. Petersburg.

Kapal yang membawa kendaraan itu masuk dalam daftar sanksi AS karena diduga milik Promsvyazbank, bank milik negara yang berfokus pada sektor pertahanan Rusia.

Pelacak pengiriman online menunjukkan sebuah kapal kargo dengan nama dan nomor identifikasi yang sama dengan yang ada dalam daftar sanksi AS saat ini berlabuh di Boulogne-sur-Mer di Prancis.

Intervensi militer Rusia di Ukraina sampai saat ini memasuki hari ketiga pada Sabtu waktu setempat.

Baca Juga: Messi Jadi 'Pelayan' Mbappe di PSG, Juventus Beruntung Punya Dusan Vlahovic

Laporan terbaru menunjukkan bahwa pasukan Rusia terus bentrok dengan pasukan Ukraina di ibukota Kyiv dan wilayah lainnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan intervensi militer pada Kamis untuk mempertahankan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, serta melakukan demiliterisasi dan denazifikasi.

Vladimir Putin juga mengklaim tidak punya rencana untuk menduduki Kyiv meski pada kenyataannya ibukota Ukraina terus di bombardir.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh Rusia mencoba memasang pemerintahan boneka dan memaksa negaranya menyerah.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: WSJ Anadolu Agency

Tags

Terkini

Terpopuler