JURNAL PALOPO - Presiden Rusia, Vladimir Putin pada hari Senin kemarin waktu setempat mengatakan bahwa sistem pertahanan udara S-500 terbaru Moskow akan diperkenalkan dalam beberapa tahun mendatang.
S-500 ini merupakan pengembangan dari keluarga generasi S sebelumnya yakni S-400 dan S-350 yang juga akan dikirim ke tentara Rusia.
“Ini diperlukan oleh situasi militer dan politik secara umum, termasuk meningkatnya intensitas penerbangan penerbangan NATO di dekat Rusia, dan munculnya kapal aliansi dengan senjata peluru kendali di perairan Baltik dan Laut Hitam,” kata Putin, dikutip dari Tribune, Selasa 2 November 2021.
Persaingan sistem pertahanan antar tiga negara besar yakni China, Amerika Serikat dan Rusia membuat Moskow tidak akan tinggal diam.
Seperti yang dilakukan Amerika Serikat, mereka berencana menyebarkan rudal jarak menengah dan pendek di Eropa yang dapat menimbulkan bahaya dan ancaman besar bagi Rusia.
Sedangkan China baru saja memperlihatkan prototype pesawat terbaru mereka yang diduga pengembangan dari J-20 dan J-31.
"Tentara Rusia harus mempertahankan kemampuan tempurnya yang tinggi dan diperlengkapi dengan baik untuk menjaga keseimbangan strategis," kata Putin.
“Kami tidak dapat mengabaikan ancaman ini terhadap keamanan Rusia dan kami akan merespons sesuai dengan situasi tersebut, secara memadai,” ungkap Putin.
Terlepas dari pasukan kedirgantaraan dan pertahanan udara, Putin menyerukan untuk meningkatkan dan melengkapi kembali angkatan laut dengan senjata terbaru.
“Pekerjaan untuk memperbarui armada sangat penting, strategis, dan penting bagi Rusia,” katanya.
Sistem rudal anti-pesawat S-500 ini diharapkan mampu menyerang target di orbit rendah bumi. Selain S-500, Rusia juga akan menambah 200 pesawat dan 26 sistem rudal anti-pesawat S-350 dan S-400.
Baca Juga: Alur Cerita Gopi 2 November 2021: Kinjal Tolak Layani Rashi, Urmila Marah Besar
Meskipun saat ini sedikit yang diketahui tentang karakteristik pastinya, senjata baru ini diharapkan mampu menyerang hampir semua target potensial yang mungkin dihadapinya.
Bergantung pada rudal yang digunakan, S-500 dikatakan mampu mengenai target bahkan di orbit rendah bumi, membuatnya mampu menghancurkan rudal balistik yang masuk jauh sebelum mereka memasuki pendekatan terakhir wilayah mereka.***