Jepang Mulai Mengenakan Biaya Untuk Kantong Plastik 

2 Juli 2020, 10:07 WIB
Ilustrasi botol plastik. /Pixabay/MatthewGollop /

Para penjual atau pengecer di Jepang mulai mengenakan biaya untuk kantong plastik pada hari Rabu 1 Juli 2020.

Langkah ini bertujuan untuk mengurangi kecintaan konsumen akan penggunaan plastik pada kemasan serta meningkatkan ekonomi di Jepang.

Toko-toko kecil termasuk toserba dapat memutuskan sendiri berapa banyak biaya untuk penggunaan kantong plastik, dengan harga rata-rata tiga yen atau sekitar Rp390.

Baca Juga: Peduli Bencana Tanah Longsor, HMI Cabang Palopo Salurkan Bantuan

Aturan baru ini tampaknya ampuh buat para konsumen. Seperti dikutip dari AFP, salah satu konsumen mengatakan "Saya tiap hari membeli barang di toko swalayan, saya tahu soal pengenaan biaya pada kantong plastik, jadi saya membawa tas saya sendiri,"

Para pelancong yang pergi ke Jepang sering terkejut dengan jumlah biaya yang dikeluarkan saat belanja karena rata-rata bahan makanan, sayuran, dan buah dibungkus plastik.

Jepang menghasilkan lebih banyak limbah kemasan plastik per kapita daripada negara mana pun selain Amerika Serikat.

PBB dengan para pegiat lingkungan mengkritik Tokyo karena terlalu lamban dalam mengurangi konsumsi plastik.

Baca Juga: Dunia Bereaksi Terhadap Rencana Aneksasi Israel

Dengan langkah tersebut, Pemerintah Jepang telah berhasil mengurangi penggunaan plastik yang berlebihan dan berpikir tentang cara menggunakannya dengan bijak menurut dokumen kebijakan terbaru.

Pemerintah Jepang mengatakan, pengenaan biaya bertujuan mendorong orang untuk berpikir dua kali jika kantong plastik benar-benar diperlukan dan membantu orang merubah gaya hidup mereka akan ketergantungan terhadap plastik.

Pada tahun 2018, Jepang berjanji untuk mengurangi 9,4 juta ton sampah plastik hingga tahun 2030.Dan pada pertemuan di Osaka tahun lalu, para pemimpin dari negara-negara besar G20 sepakat untuk mengurangi limbah plastik laut.

Jepang memuji sistem pengelolaan limbah yang patut ditiru, dan pemerintah mengatakan lebih dari 80 persen limbah plastiknya didaur ulang.

Baca Juga: KA Ranggajati Rute Cirebon-Purwokerto-Jember Di 'Pensiunkan Dini' karena Merugi

Menurut data pemerintah, tas menyumbang dua persen dari jumlah total sampah plastik.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler