Ilmuan Temukan Sel Induk Regenerasi Rambut, Pria Tidak akan Lagi Mengalami Kebotakan di Masa Depan

15 Februari 2021, 09:33 WIB
Ilustrasi kepala botak /halodoc

JURNALPALOPO - Ilmuwan Jepang telah mengidentifikasi sel punca yang penting untuk regenerasi rambut.

Sel ini nantinya akan menjadi bahan penelitian klinis untuk menerapkanya pada terapi pola kebotakan pria.

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan secara online di jurnal British Scientific Reports, Takashi Tsuji, pemimpin tim di lembaga penelitian Riken dan rekannya mendirikan sistem kultur in-vitro dan menemukannya melalui analisis fungsional.

Baca Juga: Presiden Teken Perpres Bagi yang Tolak Vaksinasi, Penjara 6 Bulan atau Denda Rp1 Juta

Baca Juga: Warga Kabupaten Luwu Cetak Kerajinan Tangan dari Bambu, Ekspor Tembus Jepang dan Jerman

Baca Juga: Fakta Unik Jenis Golongan Darah yang Rentan Terhadap Berbagai Jenis Penyakit

Temuan ini menunjukkan bahwa sel induk positif untuk antibodi CD34 dan integrin alfa 6 dan beta 5, keduanya protein perekat.

Sel ini memainkan peran penting dalam regenerasi rambut lanjutan bersama dengan glikoprotein yang disebut tenascin.

“Kehilangan rambut atau gigi tidak mengancam nyawa, tapi berdampak buruk pada kualitas hidup,” kata Tsuji.

“Saya berharap dapat segera memulai studi klinis.”

Baca Juga: Fakta Unik Bentuk Lidah yang Gambarkan Kesehatan Manusia, Menurut Pengobatan Tradisional Cina

Baca Juga: 4 Manfaat Makan Malam Bersama Keluarga untuk Kesehatan Anak

Baca Juga: Cegah Diabetes dengan Metode Ini, Terapkan Segera!

Startup bioteknologi Organ Technologies Inc. telah memimpin pekerjaan persiapan untuk peluncuran studi dengan mitra.

Tapi, pekerjaan itu ditangguhkan musim gugur lalu karena muncul pandemi virus corona yang melanda seluruh negeri.

Riken sekarang meminta donasi dan mencari perusahaan mitra untuk mewujudkan pengobatan regeneratif bagi mereka yang kehilangan rambut dan gigi.

Dalam penelitian klinis yang diharapkan dapat menyembuhkan kebotakan pria, tim Tsuji berencana untuk membiakkan folikel rambut yang diambil dari mereka yang menderita penyakit tersebut.

Baca Juga: Begini Cara Menghilangkan Sakit Kepala, Selain Mengkonsumsi obat

Baca Juga: Kenali Fakta Rahasia yang Tak Mesti Anda Bagi, Mulai dari Kekayaan Hingga Tujuan Hidup

Baca Juga: Dapat Gaji Rp774 Miliar, Hamilton Dinilai Terlalu Mahal Untuk Ukuran F1

Pembiakan folikel ini menggunakan metode yang dikembangkan pada tahun 2007, dan kemudian menanamkan kembali sel-sel yang dikultur di kepala mereka.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Japan Times

Tags

Terkini

Terpopuler