Network
JURNAL PALOPO - Bernama lengkap Ananias Yalak atau lebih dikenal dengan sebutan Senaf Soll adalah pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Yahukimo.
Senaf Soll dinyatakan tewas usai ditangkap oleh anggota TNI-Polri dengan luka tembak di kaki.
Senaf Soll merupakan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap XVI Yahukimo, yang dulunya adalah seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Baca Juga: KKB Bergejolak! Damianus Damay Yogi Klaim Panglima Tertinggi, Sebby Sambom: Kamu Itu Pelacur
Pria kelahiran Yahukimo, 23 Juli 1996 berstatus lajang tersebut merupakan Komandan Operasi Kodap XVI Yahukimo.
Senaf Soll pernah mengenyam pendidikan di SD Negeri Duran (2011), lanjut di SMP Negeri 1 Dekai (20014), kemudian di SMA Negeri 1 Dekai (2017).
Setelah menempuh pendidikan di SMA, Senaf Soll memilih menjadi seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU).
Kemudian ditugaskan di Batalyon Infanteri Raider 754/Eme Neme Kangasi atau Yonif R 754/ENK.
Baca Juga: Rakyat Non Papua Diusir, Elkius Kobak Tetapkan Yahukimo Jadi Wilayah Perang TPNPB
Sebuah batalyon infanteri Tentara Nasional Indonesia yang berada di bawah Divisi Infanteri 3/Kostrad. Kuala Kencana, Mimika Bagian Brigif R 20/IJK Tipe unit Satuan Tempur Infanteri.
Sebelumnya diketahui, Senaf Soll masuk dalam daftar DPO atas berbagai kejahatan yang dilakukannya, kemudian berhasil diringkus oleh anggota TNI-Polri, di kawasan Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, pada Kamis, 2 September 2021.
Selain Senaf Soll, ada lima orang lainnya yang ikut diringkus, yakni Pilas Matuan, Mekison, Albert Matuan, sapuk Asso, dan Apius Tabla.
Senaf Soll dinyatakan meninggal dunia, pukul 22.50 WIT, Minggu, 26 September 2021, di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura, setelah dapat perawatan intensif.
Baca Juga: Memanas! Sebby Sambom Desak PBB Usut Kematian Senaf Soll yang Tidak Terhormat
Eks TNI tersebut memiliki luka tembak pada bagian paha kanan maupun tungkai kanan, yang mengakibatkan pembuluh darah robek cukup besar, dan jaringan banyak yang mati.
Hingga tim medis memutuskan untuk melakukan tindakan amputasi pada kaki sebelah kanan.
Namun pernyataan berbeda dikeluarkan oleh Brigadir Jenderal Elkius Kobak, Panglima Kodap XVI Yahukimo.
Menurutnya Senaf Soll tewas akibat dokter memotong kedua kakinya hingga menyebabkan pendarahan. Hal tersebut berdasarkan Laporan Papua Intelijen Service (PIS) TPN.PB.
Baca Juga: Sebut Jokowi Pembunuh, KKB Lamek Taplo Peringati Rambut Lurus untuk Kosongkan Lokasi Konflik
"Kami berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian pasukan terbaik kami. Kepergian Senat Soll bukan berarti kami mundur melainkan kami tetap akan lawan sampai Papua Merdeka," tutur Elkius Kobak.***
