Network
JURNAL PALOPO- Elkius Kobak, Panglima XVI Yahukimo tetapkan Yahukimo jadi wilayah perang TPNPB.
Hal ini menyusul kematian pimpinan KKB, Senaf Soll di RS Bhayangkara pada 26 September lalu.
Menurut Elkius Kobak, Kematian Senaf Soll tidaklah wajar bahkan tidak terhormat.
Baca Juga: Memanas! Sebby Sambom Desak PBB Usut Kematian Senaf Soll yang Tidak Terhormat
Dirinya mendapat informasi dari PIS, intelijen TPNPB bahwa kaki Senaf Soll kehabisan banyak darah.
Sehingga hal itu membuatnya meregang nyawa di RS Bhayangkara.
Beberapa laporan dari PIS juga mengungkapkan bahwa Senaf Soll alami potong kaki, bahkan diracuni hingga meninggal.
Merespon hal tersebut, Elkius mengungkap duka sedalam-dalamnya atas tewasnya Senaf Soll.
Baca Juga: Sebut Jokowi Pembunuh, KKB Lamek Taplo Peringati Rambut Lurus untuk Kosongkan Lokasi Konflik
Dia juga menyampaikan bahwa perjuangan takkan berhenti hanya karena kematian Senaf Soll.
Justru karena kematian tersebut TPNPB akan terus melawan hingga Papua Merdeka.
"Kepergian Senaf Soll bukan berarti kami mundur melainkan kami akan tetap melawan sampai Papua merdeka," tukasnya.
Elkius bahkan menetapkan Yahukimo sebagai wilayah perang TPNPB.
Baca Juga: Potong Kaki hingga Racuni Senaf Soll, Sebby Sambom Sebut TNI Polri Tidak Jantan
Dia juga mengusir seluruh warga non Papua yang mendiami wilayah Yahukimo.
"Saya Brigjen Elkius Kobak Panglima Kodap XVI Yahukimo menetapkan Yahukimo adalah wilayah perang TPNPB. Rakyat Non Papua yang berdiam di Tanah Yahukimo, segera tinggalkan," tegas Elkius.
Diketahui Senaf Soll ditangkap pada 1 September 2021 di Dekai.
Dirinya mendapat luka tembak di bagian paha dan tungkai kanan.
Baca Juga: Siapa Senaf Soll dan Bagaimana Sepak Terjangnya Menjadi Komandan KKB?
Dia kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan.
Namun pada 26 September 2021, Senaf Soll meregang nyawa di RS Bhayangkara.***
