Meski telah lompat ke jurang, mereka masih dikejar massa.
"Kami berempat yakni saya, Katrianti Tandila, Marselinus Ola Attanila dan almarhum Gabriela Meilani lompat ke jurang. Namun mereka tetap mengejar dan menganiaya," ucapnya.
Yang paling membuat dirinya tak habis pikir dan trauma hingga saat ini bahwa yang mengejar mereka merupakan warga Kiwirok sendiri.
Menurut pengakuan Kristina, mereka dikejar warga dengan menggunakan panah dan senjata tajam.
Baca Juga: KKB Semakin Kuat di Papua, Veronica Koman: Operasi Militer Indonesia Ciptakan Kebencian
Dia juga sempat membantah terkait pemberitaan bahwa dr. Restu Pamanggi memegang senpi saat insiden tersebut.
Menurut Kristina, dr. Restu malah turut menjadi korban penganiayaan oleh KKB.***