Network
JURNAL PALOPO - Pasca terjadinya pembantaian nakes dan pembakaran puskesmas oleh KKB, warga Pegunungan Bintang, Kiwirok mulai cemas.
Sebagian dari mereka ada yang mengungsi ke Pos TNI guna menyelamatkan diri dari kebiadaban KKB.
Meski begitu, evakuasi para pengungsi dari Pegunungan Bintang, Kiwirok tidaklah mudah.
Baca Juga: Diduga Pasok Senjata ke KKB, PNS Yahukimo Diamankan Satgas Nemangkawi
Helikopter TNI kembali ditembaki oleh KKB Lamek Taplo saat mengevakuasi warga yang ingin menyelamatkan diri.
Menurut Brigjen TNI Izak Pangemanan hal tersebut merupakan keinginan mereka sendiri.
Izak juga mengungkapkan bahwa pengungsi ingin keluar dari Kiwirok untuk sementara waktu hingga keadaan menjadi kondusif.
Adapun pengungsi yang dievakuasi TNI berjumlah tiga orang. Satu diantaranya merupakan warga asli Kiwirok.
Baca Juga: Diduga Pasok Senjata ke KKB, PNS Yahukimo Diamankan Satgas Nemangkawi
Pengungsi tersebut adalah Magdalena Esawaek (39) guru SMP asal Biak, Rospiani Purba (55) guru SMP asal Medan, serta 1 orang ibu rumah tangga, warga asli Kiwirok, Yosep Taplo (50).
Total pengungsi yang ada di Pos TNI saat ini berjumlah 17 orang dan semuanya termasuk warga pendatang.
Pihak TNI juga mengonfirmasi bahwa para pengungsi dalam keadaan sehat.
Untuk memenuhi kebutuhan mereka, TNI akan mengirimkan bantuan bahan makan dari Jayapura.
Baca Juga: KKB Diisukan Serang PON Papua, Jokowi Disarankan Tak Hadiri Pembukaan
Seperti diketahui, kontak senjata kembali terjadi pada Senin 20 September lalu saat evakuasi jasad nakes Gabriela Meilani.
Satu orang prajurit TNI gugur saat upaya evakuasi tersebut.***
