Menggunakan Metode Geotextile, Kemen PUPR Membuat Tanggul Darurat di Sungai Masamba dan Sungai Radda

4 Agustus 2020, 15:03 WIB
Pembuatan tanggul darurat sungan masamba dengan metode geotextile. /Instagram/@diskominfolutra /

JURNALPALOPO.COM - Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Kementerian PUPR RI bekerjasama dengan Dinas PUPR Kabupaten Luwu Utara, terus bergerak melakukan penanganan darurat.

Salah satunya dengan membuat tanggul darurat di sungai Masamba kecamatan Masamba dan sungai Radda kecamatan Baebunta.

Meski sifatnya masih darurat, tetapi pembuatan tanggul darurat di dua sungai ini dipastikan sedikit lebih baik karena pekerjaan tanggul menggunakan metode perkuatan geotextile.

Baca Juga: Luwu Utara dalam Catatan Akhir Tahun 2019 Walhi Sulawesi Selatan

Metode ini adalah metode perbaikan tanah untuk memperkuat bangunan tanggul darurat.

“Sejauh ini pembuatan tanggul darurat berjalan baik. Progressnya untuk sungai Masamba kurang lebih 1 km, dari target kita 2,5 km,” kata Kepala BBWSPJ Adenan Rasyid, Minggu, 2 Agustus 2020 lalu.

Adenan menyebutkan, saat ini pembuatan tanggul darurat fokus dulu pada ruas jembatan Masamba dan jembatan Balebo.

Mengingat kedua ruas jembatan ini menjadi titik masuknya air ke kota Masamba.

Baca Juga: Pasca Banjir Bandang, Progres Pembersihan Kota Masamba Capai 65 Persen

“Kita buat tanggul darurat menggunakan geotextile guna mencegah masuknya air ke beberapa titik pemukiman," ungkapnya.

"Lubang-lubang yang menjadi titik masuknya air harus ditutup, dan sudah ada beberapa titik yang ditutup, termasuk titik masuknya air ke masjid Syuhada, dan beberapa titik lainnya,” terang dia.

Adenan mengatakan, dalam pengerjaan tanggul darurat, pihaknya dibantu oleh Dinas PUPR, utamanya dalam menentukan titik yang menjadi prioritas, seperti pemukiman dan tempat-tempat masuknya air ke kota Masamba.

“Alhamdulillah, pak Kadis PU ini luar biasa. Kami biasanya dalam pengerjaan sungai selalu terkendala faktor sosial, tapi teman-teman dari PU bersama Bupati, telah menyosialisasikan ini kepada masyarakat, sehingga sejauh ini kami masih bisa berjalan sebagaimana mestinya,” imbuhnya.

Baca Juga: Peduli Relawan Banjir Luwu Utara, Tim Gugus Tugas Covid-19 Siapkan Rapid Test Gratis

Rencananya, pembangunan tanggul darurat ini akan selesai pada 21 Agustus 2020 mendatang. Dan selanjutnya pihak BBWSPJ akan melakukan penanganan permanen dengan membuat tanggul permanen di sungai Masamba dan sungai Radda.

Ini merupakan tindaklanjut dari instruksi Menteri PUPR beberapa waktu lalu agar dua sungai ini akan dibuatkan tanggul dengan struktur permanen.

“Untuk tanggul permanen, insya Allah 2021 baru akan kita laksanakan pembuatannya. Jadi ini baru solusi jangka pendek dan menengah dulu,” pungkasnya.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler