Viral Kisah Tiga Anak Saya Diperkosa Tidak Mendapat Keadilan, Polres Luwu Timur Sebut Hoax

7 Oktober 2021, 14:42 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual / kisah viral tiga anak saya diperkosa, menurut Polres Luwu Timur adalah hoax /Dok. PRFMNews/

JURNAL PALOPO- Dunia maya sedang heboh dan membicarakan cerita ilustrasi tentang 'Tiga Anak Saya Diperkosa'.

Kisah iniberisi tentang seorang ibu, yang berjuang untuk mendapatkan keadilan bagi ketiga buah hatinya.

Namun kisah ilustrasi yang sempat dibagikan oleh @lambeturah_official tersebut dibantah oleh Polres Luwu Timur melalui akun Instagram @humasreslutim yang mengatakan hal tersebut hoax.

Baca Juga: Shenina Cinnamon Pemerintah Foto Bareng Song Joong Ki dan Han Soo He

Kisah ilustrasi tersebut menceritakan, seorang ibu yang tidak mendapat keadilan atas kejadian yang telah menimpa tiga orang anaknya, atas perbuatan bejat oleh ayah mereka.

Postingan instagram @lambeturah_official, tentang kisah tiga anak diperkosa

Sang ayah diduga telah melakukan pencabulan terhadap ketiga anaknya, yang usianya masih dibawa umur 10 tahun.

Baca Juga: Bejat! Ayah dan Paman Jadikan Anak Kandung Pemuas Nafsu Hingga Hamil

Lydia (nama samaran) telah melaporkan sang mantan suami, atas dugaan pemerkosaan pada ketiga anaknya, ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Luwu Timur dan Polres Luwu Timur.

Namun kedua institusi tersebut tidak mendapat keadilan, sayangnya Lydia Malah dianggap memiliki gangguan kesehatan mental.

Kasus tersebut sampai ke tahap penyelidikan namun proses dihentikan dan kasus ditutup. Sang ibu dipaksa tandatangani berita acara pemeriksaan (BAP) oleh penyidik.

Pantang menyerah, Lydia lantas mengunjungi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar.

Baca Juga: Studi Mengungkap Air Ini Ternyata Dapat Menurunkan Berat Badan, Cocok Untuk yang Lagi Program Diet

Lydia mendapat respon, kemudiaan LBH Makassar menyurati beberapa lembaga agar diinvestigasi lagi.

Hasilnya Komnas Perempuan merespons dengan memberikan rekomendasi agar kasus pemerkosaan itu dibuka kembali.

Respon Polres Luwu Timur

Melalui akun Instagram, Polres Luwu Timur membantah kisah tersebut dan menyebutnya hoax.

Pihak polisi memaparkan penangan kasus ketiga anak dengan sang ibu sebagai pelapor.

Menurutnya berita yang diturunkan oleh Project Multatuli dalam kisah ilustrasi, belum cukup bukti, kasus ini memang ditangani polisi Luwu Timur, sejak tanggal, 9 Oktober 2019.

Baca Juga: Buron Setahun, Sopir Travel yang Merampok Uang Rp140 Juta Ditangkap Polisi

Penyidik telah memeriksa saksi dan terlapor, kemudian melakukan visum pertama di Puskesmas Malili.

Lalu visum kedua di RS Bhayangkara Makassar dengan didampingi ibu korban, terlapor (ayah dari ketiga anak diduga korban) dan petugas P2TP2A Luwu Timur.

"Hasil visum pada tubuh tiga orang anak pelapor tersebut tidak ditemukan kelainan pada alat kelamin atau dubur/anus,"seperti dikutip Jurnal Palopo dari akun Instagram @humasreslutim.

Sedangkan dari hasil Asesmen P2TP2A Luwu Timur, tidak ada trauma di ketiga anak tersebut pada Ayahnya.

Baca Juga: Selain Squid Game, 7 Film dan Serial TV ini Wajib Ditonton Bagi Pecinta Genre Thriller

Karena melihat interaksi ketiga anak itu, setelah ayahnya datang di kantor P2TP2A ketiganya menghampiri dan duduk dipangkuan Ayahnya.

Dengan begitu, penyidik Polres Luwu Timur melaksanakan gelar perkara di Polres dan Polda Sulawesi Selatan (Sulsel).

Polres Luwu Timur sebut kasus tiga anak diperkosa hoax

Hasilnya proses penyelidikan pengaduan tersebut dengan alasan tidak ada bukti yang cukup, ada tindak pidana cabul sebagaimana dilaporkan.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler