JURNAL PALOPO- Kekejaman yang hingga kini terus dilakukan KKB membuat tokoh masyarakat di pegunungan Bintang mengutuk pasukan Lamek Taplo.
Kerusahan yang dipicu oleh KKB Lamek Taplo, di Kiwirok, Pegunungangan Bintang, membuat wilayah tersebut mencekam.
Bahkan pasca tewasnya nakes Gabriela Meilani, sejumlah masyarakat setempat memilih untuk mengungsi. Karena tak ingin jadi korban KKB Lamek Taplo.
Tidak hanya di Distrik Kiwirok teror yang di ciptakan oleh Lamek Taplo dan pasukannya membuat suasana di Papua terus mencekam.
Hal tersebut membuat aparat TNI Polri terus bekerja lebih ekstra lagi, agar bisa memberantas Lamek Taplo dan para anggotanya.
Aksi keji yang dilakukan KKB sudah mendapat banyak kritik dari berbagai pihak, salah satunya tokoh masyarakat Kabupaten Pengunungan Bintang, Seni Uopdana.
Seni Uopdana dengan tegas menentang kebrutalan yang diciptakan KKB di Distrik Kiwirok, hingga mengakibatkan satu nakes tewas dengan cara yang tidak manusiawi.
Baca Juga: Pengecut! KKB Manfet Fatem Bunuh 4 Anggota TNI di Maybrat Saat Sedang Tidur
Melihat banyaknya korban terus berjatuhan, baik dari sipil maupun aparat, Seni Uopdana menilai aksi KKB harus segera diatasi.
Dia merasa khawatir konflik akan terus meluas dan dampak yang ditimbulkan juga semakin besar.
"Untuk bisa memberantas KKB, saya saat ini tengah berusaha membuka forum dan meminta kepada para aparat agar bisa segera bertindak secara tegas untuk mereka (KKB)," tutur Seni Uopdana.
Tokoh masyarakat Kabupaten Pegunungan Bintang ini, menilai jika Lamek Taplo dan pasukannyat telah meracuni moral dan pemikiran anak muda di Papua.
"Bukan hanya ancaman yang ditimbulkan tetapi juga akan merusak pemikiran anak muda penerus bangsa yang ada di Papua khusunya di kabupaten Pegunungan Bintang,"jelasnya.
Penyerangan dan kerusuhan yang terus ditimbulkan oleh KKB membuat Uopdana mengutuk Lamek Taplo dan pasukannya.
"Terkutuk Lamek Taplo dan kelompoknya atas aksi biadab tak berperikemanusiaan serta telah melanggar adat leluhu,"tegas Seni Uopdana.***