JURNAL PALOPO- Pakodam 15 Ngalum Kupel Brigadir Jenderal Lamek Taplo dan Kolonel Enos Alol Mabin serta seluruh anggota TPNPB menegaskan untuk mengosongkan Pegunungan Bintang, Papua.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh pimpinan KKB Lamek Taplo, melalui video yang diunggah oleh akun 'SUARA MAMBRUK PAPUA' di YouTube, pada Tanggal, 28 September 2021.
"Kami sampaikan nasional dan internasional bahwa sebelum perang kami sudah sampaikan jangan bingung, khususnya orang rambut lurus, entah itu guru, entah itu dokter, suster tukang sengso, tukang bagunan dan lainnya, kami sudah peringatkan tiga kali, untuk meninggalkan daerah konflik,"tegasnya.
Baca Juga: Siapa Senaf Soll dan Bagaimana Sepak Terjangnya Menjadi Komandan KKB?
Lamek Taplo kembali menegaskan, khususnya untuk orang rambut lurus dan Intel yang menyamar jadi guru, dan tenaga medis untuk mengosongkan wilayah konflik, Pegunungan Bintang, Papua.
Selain itu pimpinan KKB Ngalum Kupel tersebut, juga mengatakan tindakan yang mereka lakukan karena tiga orang mantri melepaskan tembakan.
Hingga terjadi konflik besar di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Senin, 13 September 2021, lalu.
Yang menyebabkan penyerangan dan pembakaran terhadap tenaga kesehatan Puskesmas Kiwirok.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tiba di Bumi Cendrawasih, PON Papua Bakal Dibuka Orang Nomor Satu Indonesia
"Kami tidak mau lihat, kami bakar rumah sakit dan puskesmas, sebelum kami perang, ambil strategi begini dokter dan Mantri 3 orang kasi keluar pistol dan menembak,"
Akhirnya kami tahu bahwa mereka datang dengan maksud lainnya, yang mengakibatkan kami bertindak, membakar rumah sakit dan gedung sekolah.
Lamek Taplo juga menyebut bahwa Presiden Joko Widodo adalah seorang pembunuh.
"Khususnya Joko Widodo Anda pembunuh, tidak boleh macam-macam sudah, siap Merdeka, siap bersihkan,"ucap Lamek Taplo.
Diketahui hingga saat ini kontak senjata antara anggota TNI-Polri dengan anggota teroris KKB masih berlangsung.***