JURNAL PALOPO- Kasus ibu rumah tangga, yang mencuri susu dan Minyak Kayu Putih demi anak, menyita perhatian Hotman Paris.
Hal itu diketahui melalui sebuah unggahan di Instagram @hotmanparisofficial. Pengacara kondang Hotman Paris memohon maaf.
Hotman Paris minta maaf kepada pemilik toko, tempat kedua ibu tersebut mengambil barang Minyak Kayu Putih dan susu.
Baca Juga: Fakta Video Pasangan Gancet yang Tengah Viral, Hanya Kebutuhan Konten Semata
"2 ibu ini salah tapi maaf adalah obat dari semua kesalahan! Atas nama 2 ibu-ibu ini Hotman minta maaf kepada pemilik toko atau supermarket!" tulis Hotman.
Tidak sampai disitu Hotman Paris akan mengganti rugi atas apa yang telah diambil oleh kedua ibu tersebut, serta menyatakan maafkan mereka, karena sedang tersedak oleh kegetiran ekonomi.
"Maafkanlah mereka yang salah tapi sedang menderita kegetiran ekonomi! Bila perlu Hotman ganti rugi pemilik toko yang barangnya dicuri!,"
"Ada yang tau nomor kontak pemilik toko di Malang ya? Pak Kapolres tolong fasilitasi Hotman temu pemilik toko! Polres mana? Blitar?" lanjut Hotman.
Baca Juga: Deretan Gejala Awal Penyakit Kanker yang Jarang Diketahui, Berat Badan Terjun Tak Wajar
Hotman juga meminta kepada para followersnya untuk meminta maaf kepada pemilik toko.
"Minta semua follower saya DM ke ig ku ini ucapkan minta maaf ke pemilik toko! Pemilik toko tidak salah sebagai korban! Kita ramai ramai minta maaf ke pemilik toko," lanjut Hotman.
Diketahui kedua ibu itu berinisial, MRS (55) dan YLT (29), warga Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur.
Mereka dilaporkan telah mencuri susu bayi, minyak kayu putih, dan snack, di dua lokasi berbeda di waktu yang sama, Selasa 31 Agustus 2021.
Baca Juga: Cari Sekutu, Taliban Undang 6 Negara Ini saat Pelantikan Kabinet Baru
Keduanya merupakan tante dan keponakan, mereka datang ke Blitar untuk mencari saudara suaminya, dan membawa seorang bayi berusia tiga bulan anak dari YLT.
MRS mencari saudara suaminya, karena kondisi suaminya saat ini sedang lumpuh dan butuh bantuan saudaranya di Blitar.
Sudah tiga bulan di Blitar untuk mencari saudaranya, namun belum ketemu. Uang saku sudah habis. Ketika berbelanja mereka kepikiran untuk mengambil susu buat ponakannya.
Pencurian yang dilakukan karena kepepet namun pihak kepolisian tidak dapat menerapkan restorative justice, karena korban tidak menghendaki upaya mediasi (damai).***