Cairan serebrospinal (CSF) adalah cairan jernih yang berfungsi untuk melindungi dan menopang otak dan sumsum tulang belakang dari trauma dan kerusakan mekanis lainnya.
Di tengkorak manusia, CSF melingkupi otak dan medulla spinalis, memberikan dukungan mekanis serta mengatur lingkungan kimia di sekitarnya.
Namun, ketika produksi, aliran, atau penyerapan CSF terganggu, tekanan intrakranial dapat meningkat, yang pada gilirannya dapat menyebabkan papiledema.
Papiledema sering kali disebabkan oleh kondisi medis yang menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial.
Baca Juga: Legenda Timnas Lelang Medali, Kurnia Meiga: Dengan Berat Hati Lepas Semua Kepentingan
Beberapa di antaranya meliputi tumor otak, pembengkakan otak akibat radang atau infeksi, pendarahan otak, hidrosefalus, hipertensi intrakranial idiopatik (peningkatan tekanan di dalam tengkorak tanpa penyebab yang jelas), serta lesi sumsum tulang belakang. Trauma kepala yang parah juga bisa menjadi penyebab papiledema.
Gejala papiledema meliputi penglihatan kabur, kehilangan penglihatan tepi, sakit kepala yang berdenyut, mual, muntah, serta gangguan penglihatan lainnya.
Penting untuk diketahui bahwa papiledema adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan medis segera.
Jika tidak diobati, papiledema bisa menyebabkan kerusakan permanen pada saraf optik dan hilangnya penglihatan.
Baca Juga: PSM Makassar Diambang Gelar Juara BRI Liga 1, Reza Arya Pratama Berburu Rekor Kurnia Meiga