JURNALPALOPO - Aksi demonstran yang sudah diluar batas tidak luput dari penanganan kepolisian untuk mengamankan massa.
Saat demonstran mulai anarkis, senjata polisi untuk melawan atau meredakannya adalah dengan cara mengeluarkan gas air mata.
Secara umum, kandungan utama pada gas ini yang sering digunakan untuk membubarkan demonstran adalah CN (chloroacetophenone).
Selain itu digunakan juga CS (chlorobenzylidenemalononitrile). Butuh proses kimia yang rumit untuk menghasilkan gas air mata ini.
Baca Juga: Jangan Berlarut-larut, Ini 3 Cara Menjaga Kenetralan Hati Kamu yang Sedang Kecewa
Baca Juga: Tiga Terduga Pelaku Narkoba Jenis Sabu Diringkus Polres Palopo, Dua Diantaranya Pasutri
Gas air mata juga dapat dibuat menggunakan bahan Oleoresin Capsicum (OC) yang biasanya terdapat pada paprika merah dan hijau sebagai bahan utamanya.
Senyawa lain yang digunakan atau disarankan untuk digunakan adalah bromoacetone, benzyl bromide, ethyl bromoacetate, xylyl bromide, dan α-bromobenzyl cyanide.
Efek gas air mata bisa menyebabkan mata pedih, rasa panas dan berair di mata, kesulitan bernapas, nyeri dada, air liur berlebihan, dan iritasi kulit, serta dapat menyebabkan muntah.