Renungan dan Doa Harian Liturgi Katolik, Senin 9 Oktober 2023 : Siapakah Sesamaku ?

- 1 Oktober 2023, 17:10 WIB
Ilustrasi renungan dan doa harian Liturgi Katolik, Senin 9 Oktober 2023.
Ilustrasi renungan dan doa harian Liturgi Katolik, Senin 9 Oktober 2023. /Joe/Pixabay

Baca Juga: Pemain Paling Mahal di Liga 1? Pasaran Selangit tapi Minim Kontribusi di Dewa United

Daya hidup yang luar biasa adalah daya kerahiman. Daya kerahiman yang menghidupkan itu selalu kita terima secara cuma-cuma dari Allah. Kerahiman Allah itu yang kita mengerti dengan Allah yang berbelas kasih.

Belaskasih yang sama dengan apa yang kita terima dari Allah itu hendak kita bagikan pada orang lain.

Belas kasih selalu bermula dari ketergerakan hati dan berakhir dengan hati yang beraksi. Dalam kisah ini yang menentukan akhir cerita adalah soal ketergerakan hati. Jika orang samaria itu hatinya tidak tergerak, maka akhir kisah akan sama saja dengan dua tokoh sebelumnya.

Baca Juga: Buka-bukaan CEO PSIS Semarang: Andres Nieto Sulit, Wiljan Pluim Lebih Menggoda

Namun tindakan yang tidak kelihatan itu menentukan jalannya kisah dan bagaimana akhirnya. Orang samaria itu dilabeli sebagai ‘yang murah hati’.

Sering kali ada ungkapan ‘murah hati’ namun tidak ‘murahan’. Kiranya sikap murah hati mau tidak mau harus berani dan siap dianggap sebagai tindakan ‘murahan’. Bagi kedua tokoh sebelumnya, tindakan orang samaria itu adalah tindakan murahan.

Berani bertindak murah hati berarti harus siap untuk meluangkan waktu lebih banyak, mengalahkan kesenangan sendiri, dan bahkan siap berkurban harta benda.

Baca Juga: Persija Jakarta Ditahan Persis Solo, PSM Makassar dan Bhayangkara FC Kompak KO

Satu-satunya pembeda yang jelas berkaitan dengan murah hati dan murahan adalah apakah tindakan itu disertai hati atau tidak. Tindakan sehebat apapun jika tidak disertai dengan ketergarakan hati merupakan tidakan murahan.

Halaman:

Editor: Eko Prasetyo

Sumber: The Katolik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah