Renungan dan Doa Harian Liturgi Katolik, Senin 9 Oktober 2023 : Siapakah Sesamaku ?

- 1 Oktober 2023, 17:10 WIB
Ilustrasi renungan dan doa harian Liturgi Katolik, Senin 9 Oktober 2023.
Ilustrasi renungan dan doa harian Liturgi Katolik, Senin 9 Oktober 2023. /Joe/Pixabay

Ini merupakan pertanyaan kegelisahan yang dialami oleh setiap pribadi sepanjang masa. Ini menjadi pertanyaan dan pergulatan setiap orang, apalagi bagi mereka yang mempunyai pengetahuan lebih berkaitan tengan kitab suci misalnya.

Seperti ahli taurat yang bertanya soal hidup kekal kepada Yesus. Pertanyaan tentang hidup kekal berarti pertanyaan yang perkaranya merupakan masa depan, hal yang akan datang.

Baca Juga: Bacaan Injil Liturgi Katolik, Minggu 8 Oktober 2023 Lengkap dengan Mazmur Tanggapan

Pertanyaan akan apa yang akan datang itu dijawab oleh Yesus dengan apa yang terjadi saat ini. Yesus mendasari jawaban-Nya pada apa yang dipelajari oleh ahli taurat itu. Apa yang dipelahari ahli taurat itulah yang menjadi jawabannya.

Namun sayang bahwa ahli taurat itu baru sampai pada tataran pengetahuan. Ia mengetahui detail apa yang harusnya dibuat untuk memperoleh hidup kekal. Ia mengetahui persis apa yang diajarkan dalam taurat.

Hanya masalahnya adalah bahwa hidup kekal bukan pertama-tama soal pengetahuan. Usaha mempoleh hidup kekal bukan perkara nanti-nanti, atau yang akan datang. Kehidupan kekal itu ditentukan oleh apa yang kita lakukan saat ini, bukan apa yang kita ketahui.

Baca Juga: Tempat Nonton Persib vs Persita: Maung Bandung Siap Terkam Pendekar Cisadane

Kekurangsempurnaan ahli taurat itu terletak pada dirinya yang baru pada tataran konseptual. Ia belum bisa mengerti sepenuhnya tentang mengasihi sesama karena ia baru pada tahap potensi, belum aksi nyata yang ia buat.

Penting memikirkan bagaimana nanti hidup kekal. Namun dari apa yang kita dengar hari ini, sebenarnya jauh lebih penting bagaimana kita hidup saat ini. Hidup kekal bukan perkara nanti, namun saat ini.

Lebih penting dan berguna memikirkan bagaimana kita hidup dari pada bergulat tentang bagaimana kita mati. Hidup inilah yang menjadi medan real perjuangan kita. Maka fokus kita adalah memberikan daya hidup, bukan memberikan daya kematian.

Halaman:

Editor: Eko Prasetyo

Sumber: The Katolik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah