Renungan dan Doa Harian Liturgi Katolik Minggu 3 September 2023 : Jalan yang Dilalui Yesus Tak Mudah

- 2 September 2023, 05:50 WIB
Ilustrasi renungan dan doa harian Liturgi Katolik, Minggu 3 September 2023, jalan yang dilalui Yesus tak mudah.
Ilustrasi renungan dan doa harian Liturgi Katolik, Minggu 3 September 2023, jalan yang dilalui Yesus tak mudah. /Anna Sulencka/Pixabay

Puncak keluhan Yeremia terjadi ketika ia mengharapkan ibunya melakukan aborsi saat ia masih dalam kandungan (17) dan menyesali mengapa ia keluar dari kandungan ibunya hidup-hidup (18).

Baca Juga: Baim Wong Raup Omzet Rp600 Juta dalam 2 Jam Saat Jajal Shopee Live Perdananya

Harus diakui bahwa kehadiran orang yang selalu mengeluh akan membuat kita lelah dan jengkel. Namun demikian dari keluhan-keluhan Yeremia kita bisa mendapatkan 2 pengajaran. Pertama, segala sesuatu yang dikeluhkan berdasarkan kenyataan.

Dia sungguh-sungguh kesakitan dan didera berbagai kesulitan. Bila dibandingkan dengan kehidupan Yeremia, kehidupan kita bagaikan kebun bunga mawar. Seandainya kita berada dalam posisi Yeremia, kita pun pasti melakukan apa yang ia lakukan.

Yeremia memberikan teladan yang indah buat kita yaitu meskipun banyak mengeluh karena sering mengalami depresi dan tekanan mental, ia tetap setia kepada Allah. Ia tetap memberitakan firman-Nya meskipun ia tahu bahwa mereka tidak akan mendengarkan, bahkan akan semakin mengalami kesulitan dan kesakitan.

Baca Juga: Renungan dan Doa Harian Liturgi Katolik, Sabtu 2 September 2023 : Hamba Tuhan Harus Setia

Yeremia tetap berkomitmen kepada Allah walaupun masalah menggunung. Kedua, ketika Yeremia mengeluh, Allah mendengarkan. Allah tidak menjadi marah atau kehilangan kesabaran sehingga menganggap sepi keluhannya.

Situasi dan kondisi bangsa kita berpotensi untuk menyebabkan umat Kristen mengalami apa yang dialami oleh Yeremia. Karena itu, ketika kita mengalami kepedihan dan kesakitan carilah telinga Allah. Ketika sesama kita yang mengalami kepedihan dan kesakitan, jadilah telinga Allah bagi mereka.

Bacaan Kedua, Paulus mengajarkan untuk bersyukur atas Kemurahan Allah.

Pernahkah secara mendalam kita renungkan kemurahan Allah dalam Yesus Kristus? Begitu luas, dalam, hebat kemurahan Allah. Dengan mengorbankan Putra-Nya, Allah telah menebus, mengampuni dan membuat kita selamat bahagia. Sudah selayaknya bila sekarang kita bersyukur dengan mempersembahkan tubuh, yaitu seluruh keberadaan kita kepada-Nya.

Halaman:

Editor: Eko Prasetyo

Sumber: The Katolik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah