Kisah Liturgi Katolik Kamis 17 Agustus 2023 : Santo Hyasintus, Pengaku Iman

- 16 Agustus 2023, 09:14 WIB
Ilustrasi kisah Liturgi Katolik Kamis 17 Agustus 2023
Ilustrasi kisah Liturgi Katolik Kamis 17 Agustus 2023 /sachbearbeitung/Pixabay

JURNALPALOPO.COM - Kisah Liturgi Katolik Kamis 17 Agustus 2023 harian bisa dijadikan pelajaran dalam hidup.

Untuk kisah Liturgi Katolik Kamis 17 Agustus 2023 adalah Santo Hyasintus, Pengaku Iman.

Dalam kisah Liturgi Katolik Kamis 17 Agustus 2023, akan mengisahkan perjalanan spiritual Santo Hyasintus, Pengaku Iman.

Baca Juga: Renungan dan Doa Harian Liturgi Katolik Kamis 17 Agustus 2023 : Orang Farisi Coba Menjebak Tuhan Yesus

Berikut kisah Liturgi Katolik Kamis 17 Agustus 2023 :

Santo Hyasintus, Pengaku Iman

Hyasintus lahir tahun 1185 di Breslan, Silesia, Jerman Timur, dari keluarga bangsawan Odrowaz. Setelah menamatkan studinya, ia ditabhiskan menjadi imam.

Karya imamatnya dimulai di Katedral Krakau, Polandia. Pada umur 35 tahun, bersama adiknya Seslaus, Hyasintus menemani uskupnya dalam perjalanan ke Roma.

Kesempatan itu dipakai untuk menemui Santo Dominikus, pendiri ordo Pengkhotbah. Semangat kerasulan dan kemiskinan para biarawan ordo itu sangat mereka kagumi.

Baca Juga: Bacaan Injil Liturgi Katolik Kamis 17 Agustus 2023, Lengkap dengan Mazmur Tanggapan

Pada pertemuan itu, Hyasintus meminta Dominikus agar mengutus beberapa biarawannya untuk mewartakan Injil di Eropa Utara.

Permohonan ini tidak dikabulkan karena masalah kekurangan tenaga imam. Secara tak terduga, kedua bersaudara itu meminta Dominikus agar diterima dalam Ordo Pengkhotbah.

Dengan senang hati Dominikus menerima kedua bersaudara itu dalam pengakuan ordonya.

Baca Juga: Gelar Pelatihan Pemulasaran Jenazah, Bhabin Penggiat Agama Polres Palopo 'Dikepung' Emak-emak Majelis Taklim

Hyasintus bersama Seslaus, meskipun sudah lama bekerja sebagai imam, bersedia menjalani lagi masa novisiat untuk melatih diri dan membentuk diri mengikuti semangat Ordo Pengkhotbah dan semua keutamaan Kristen yang diperjuangkan ordo itu.

Setelah mereka mengikrarkan kaul-kaul kebiaraan, Hyasintus dan Seslaus diutus ke Eropa Utara sebagai misionaris Dominikan pertama di wilayah itu.

Sebagai perintis Ordo Pengkhotbah di Eropa Utara, kedua bersaudara itu mengalami banyak hambatan dalam karyanya. Namun Tuhan senantiasa menyertai mereka dengan banyak karunia mukzijat.

Baca Juga: Geliat Transfer Persikab Bandung, Borong Empat Pemain, Satu Eks PSM Makassar Berlabel Timnas Indonesia

Mula-mula Hyasintus menjelajahi seluruh wilayah Polandia untuk mewartakan Injil. Ia berhasil mentobatkan banyak orang di semua kota.

Selanjutnya ia berkotbah di wilayah-wilayah Jerman, Denmark, Swedia, Austria, dan Rusia sampai ke Laut Hitam. Kehidupannya yang sederhana dan suci menjadi pendukung kuat bagi khotbah-khotbahnya dan hal ini berhasil menarik minat banyak pemuda.

Pemuda-pemuda dengan rela meneladani Hyasintus dibina untuk menjadi imam-imam Dominikan.

Baca Juga: Kabar Pemain Keturunan Indonesia, Nathan Noel Gabung Swansea City, Siap Bela Timnas, Ini Profilnya ...

Untuk itu Hyasintus mendirikan banyak biara Dominikan di berbagai tempat sebagai pusat pendidikan bagi semua muda yang mau menjadi imam dalam Ordo Dominikan.

Dikatakan bahwa Hyasintus sepanjang hidupnya (72 tahun) tidak pernah mengalami sakit, termasuk penyakit ketuaan dan semua penderitaan lain yang disebabkan oleh usia yang sudah lanjut.

Ia akhirnya gugur sebagai seorang ksatria Kristus yang memberi kesaksian iman secara luar biasa.

Baca Juga: Wajib Paham! Begini Cara Pengaduan di Posko Kampung Tangguh Anti Narkoba Polres Palopo

Pada tanggal 14 Agustus 1257, ia jatuh sakit dan meninggal pada tanggal 15 Agustus 1257, tepat pada pesta Maria diangkat ke Surga. ***

Editor: Eko Prasetyo

Sumber: Iman Katolik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah