Aku hendak menunggu, hingga engkau kembali.” Maka keluarlah Tobia untuk mencari seorang saudara yang miskin. Sepulangnya berkatalah ia, “Pak!” Sahutku, “Ada apa, nak?” Jawabnya, “Salah seorang dari bangsa kita telah dibunuh.
Baca Juga: Bacaan Kalender Liturgi Katolik Senin, 5 Juni 2023 : Peringatan Wajib St. Bonifasius
Ia dicekik dan dibuang di pasar. Jenazahnya masih ada di situ!” Aku meloncat berdiri, dan jamuan itu kutinggalkan sebelum kukecap. Jenazah itu kuangkat dari lapangan dan kutaruh di dalam salah satu rumah hingga matahari terbenam, untuk kukuburkan nanti.
Kemudian aku pulang, kubasuh diriku, lalu makan dengan sedih hati. Maka teringatlah aku akan sabda yang diucapkan Nabi Amos mengenai kota Betel, “Hari-hari rayamu akan berubah menjadi hari sedih dan segala nyanyianmu akan menjadi ratapan!” Lalu menangislah aku.
Setelah matahari terbenam aku pergi menggali liang, lalu jenazah itu kukuburkan. Para tetangga menertawakan daku, katanya, “Ia belum juga takut! Sudah pernah ia dicari untuk dibunuh karena perkara yang sama. Dahulu ia melarikan diri dan sekarang ia menguburkan jenazah lagi!” Tetapi Tobit lebih takut kepada Allah daripada kepada Raja.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
2. Mazmur Tanggapan – Mzm. 112:1-2.3-4.5-6