Renungan dan Doa Harian Liturgi Katolik Jumat 28 April 2023, Hubungan Kerendahan Hati dan Penghinaan

- 27 April 2023, 21:15 WIB
Renungan dan doa harian Liturgi Katolik Jumat 28 April 2023
Renungan dan doa harian Liturgi Katolik Jumat 28 April 2023 /Myriams-Fotos /Pixabay

JURNAL PALOPO - Liturgi Katolik Jumat 28 April 2023 terdapat sebuah renungan dan doa harian yang dapat mendekatkan diri kepada Tuhan.

Adapun renungan dan doa harian untuk Liturgi Katolik Jumat 28 April 2023 akan dibahas di artikel ini.

Berikut ini merupakan renungan dan doa harian Liturgi Katolik Jumat 28 April 2023 yang dikutip Jurnal Palopo dari laman Renungan Katolik.

Baca Juga: Bacaan Liturgi Katolik Jumat 28 April 2023, Pekan III Paskah Warna Liturgi Putih

Renungan Harian

Pengalaman St. Paulus pada bacaan pertama mungkin bisa memberi kita beberapa poin untuk refleksi dalam hubungan antara kerendahan hati dan penghinaan.

Santo Paulus, atau Saulus, begitu dia dikenal pada bacaan pertama, sedang dalam perjalanan ke Damaskus, untuk menangkap pengikut Yesus. Dia mengendarai kuda tinggi dan perkasa dan bisa bangga pada dirinya sendiri karena menyingkirkan bidat agama ini.

Dan kemudian cahaya dari surga melemparkan dia ke tanah dan kemudian dia mendengar suara berkata, “Saulus, Saulus, mengapa kamu menganiaya Aku?”

Baca Juga: Renungan dan Doa Harian Liturgi Katolik Minggu 23 April 2023, Buat Diri Lebih Dekat dengan Tuhan

Terkejut dan kaget, dia bertanya, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Setidaknya dia punya cukup akal untuk mengakui bahwa siapa pun yang berbicara dengannya pasti lebih kuat daripada dia.

Suara itu mengungkapkan dirinya sebagai Yesus dan bahwa Saulus sedang menganiaya Dia. Saulus direndahkan tetapi Yesus tidak terus mempermalukan dia karena menganiaya pengikut-Nya.

Yesus bahkan mengutus seorang murid bernama Ananias untuk menyembuhkan Saulus dan untuk memulihkan penglihatannya dan dia bahkan dibaptis.

Baca Juga: Bacaan Liturgi Katolik Minggu 23 April 2023, Mazmur Tanggapan hingga Bacaan Injil Lukas

Saulus yang dulu sombong dan tinggi dan perkasa sekarang menjadi Santo Paulus yang rendah hati. Dia direndahkan tapi tidak dipermalukan. Dapat dikatakan bahwa Santo Paulus cukup rendah hati untuk tidak dipermalukan.

St Paulus bahkan melanjutkan dengan menyebut dirinya yang terbesar dari orang-orang berdosa. Itu menunjukkan bahwa kerendahan hati adalah ketika Anda mengatakan yang sebenarnya tentang diri Anda sendiri.

Sama seperti Yesus mengajar St Paulus bagaimana menjadi rendah hati, semoga kita juga menerima pelajaran tentang kerendahan hati yang datang pada kita. Bagaimanapun, lebih baik menjadi rendah hati daripada dipermalukan.

Baca Juga: Renungan dan Doa Harian Liturgi Katolik Sabtu 22 April 2023, Apakah Anda Takut Kegelapan?

Doa Harian

Allah Bapa sumber kehidupan sejati, Engkau telah menyediakan makanan surgawi bagi kami, yaitu Tubuh dan Darah Putra-Mu. Ajarilah kami untuk sungguh-sungguh mengimani kehadiran Putra-Mu dalam Ekaristi, sehingga kami pun dapat menimba daya hidup dari-Nya.

Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. ***

Editor: Eko Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah