JURNALPALOPO.COM - Tuhan belum pensiun itu mungkin sebuah kata yang dapat kita ungkapkan untuk rasa bersyukur kepada sang sutradara jagad raya, 13 Juli 2020.
Luwu utara luluh lantah akibat banjir bandang yang berujung banyak nyawa yang melayang, ratusan rumah hancur dan puluhan hingga ratusan hektar lahan pertanian tak dapat di garap saat ini.
14 hari setelah bencana yang terjadi, kini Luwu Utara mulai kembali berbenah dengan hadirnya ratusan hingga ribuan relawan yang datang dari segala penjuru Indonesia untuk membuat bunga-bunga Masamba kembali tersenyum.
Baca Juga: Potret Cita Citata sedang mengisi BBM jadi Bahan Bullyan Netizen
Banjir bandang membawa kenangan dan trauma yang luar biasa bagi masyarakat Luwu Utara terutama daerah-daerah yang terdampak langsung seperti kec. Baebunta, kec. Masamba, kec. Malangke, Kec. Malangke Barat, kec. Sabbang, dan kec. Baebunta Selatan.
Bencana ini mungkin di akibatkan dari pembalakan liar di hulu sungai ditandai dari ribuan batang pohon yang ikut dengan derasnya air yang mengalir dari atas pegunungan.
Dari sekian banyak batang pohon yang terbawa arus, rata-rata terpotong dengan rapi, tapi apakah pohon-pohon ini baru satu atau empat tahun ini di tebang hingga mampu membuat longsoran luar biasa.
Baca Juga: Banjir Bandang Masamba Luwu Utara: Sungai Radda Ikut Meluap, Rumah Warga Terendam Lumpur