Strelets kemudian menggambarkan kokpit ergonomis, yang dilengkapi dengan peralatan elektronik canggih dan elemen kecerdasan buatan (AI).
Dia mengatakan bahwa fitur kokpit membantu mengurangi beban kerja pilot, memungkinkan dia untuk berkonsentrasi pada pertempuran.
Pesawat ini dirancang dengan memanfaatkan pengetahuan ilmiah dan teknis dari Su-57.
Strelets lebih lanjut menjelaskan peran otomatisasi di LTS, dengan mengatakan bahwa AI bertindak sebagai co-pilot yang secara independen mendiagnosis sistem pesawat dan membantu pilot dalam situasi pertempuran yang berubah dengan cepat.
Selain itu, kokpit pesawat tempur dilengkapi dengan layar sentuh panorama unik yang mencerminkan status semua sistem, serta memberikan informasi komprehensif tentang rute, target, dan ancaman.
Seperti diketahui, Indonesia sangat ingin menggunakan F-35 Amerika. Alih-alih mendapat pesawat siluman itu, Indonesia malah ditawari F-16 Viper atau F/A 18 Super Hornet dari Lockheed Martin.
Maka dari itu, Checkmate bisa menjadi alternatif buat Indonesia karena harganya yang murah dan kemampuannya setara F-35.***