Mengenal Rig, Mining dan Ethereum, Salah Satu Mata Uang Digital Berbasis Blockchain

- 26 Oktober 2021, 09:07 WIB
Ethereum, salah satu mata uang digital berbasis blockchain yang banyak di cari para penambang.
Ethereum, salah satu mata uang digital berbasis blockchain yang banyak di cari para penambang. /pixabay/Peter Patel

JURNAL PALOPO - Sistem keuangan di dunia sepertinya akan bergerak ke arah digital berbasis blockchain. Seperti dalam hal investasi atau mencari uang di dunia maya.

Salah satu yang sepertinya akan terus berkembang kedepannya adalah mata uang kripto. Mata uang ini berbentuk koin digital yang dapat digunakan untuk membeli atau ditukarkan dengan uang nyata.

Cara mendapatkannya pun beragam. Ada yang dengan cara trading atau mining (menambang).

Baca Juga: Serial Gopi 26 Oktober 2021: Kokila Pulang Kerumah, Ahem dan Gopi Dianggap Tamu

Artikel ini akan menjelaskan salah satu jenis mata uang kripto yang banyak diburu oleh penambang yakni Ethereum (ETH).

Ethereum adalah jaringan di balik mata uang kripto (cryptocurrency) berbasis blockchain yaitu, Ether.

Blockchain sendiri seperti catatan transaksi bank yang memerlukan kepercayaan kepada bank untuk terus mengupdate catatan transaksi ini dan membuatnya seakurat mungkin.

Tetapi dengan mata uang kripto, resiko mempercayakan ke sebuah entitas tunggal tidak lagi terjadi.

Baca Juga: Ahem Usir Gopi dari Rumah Keluarga Modi, Kokila Dibuat Murka dan Membentuk Anaknya

Hanya perlu mempercayai kode sumber terbuka (open source) dengan penilaian sejawat (peer-reviewed). Mata uang digital pertama yang berbasis blockchain dibuat langsung setelah krisis moneter 2008.

Untuk memastikan bahwa tidak ada yang mencurangi sistem ini dan semua orang memakai satu koin Ether, ada sistem komputer yang khusus untuk mengamankan jaringannya.

Sistem ini disebut disebut dengan “miners” yang artinya para penambang. Ketika kamu melakukan sebuah transaksi di dalam jaringan Ethereum, para penambang memeriksa kalau semua peraturan jaringan sudah terpenuhi dan memiliki alamat serta jumlah ETH yang diperlukan untuk membuat transaksi.

Para penambang ini lalu mengelompokkan transaksi-transaksi ke dalam sebuah blok. Untuk menambah blok baru ke dalam jaringan, para penambang harus menebak rangkaian karakter yang unik untuk blok tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Bepannah 26 Oktober 2021, Aditya Kacaukan Ritual, Zoya Ditolak Adik Yash

Rangkaian karakter ini dinamakan sebagai “hash” blok tersebut. Setiap blok juga mengandung hash dari blok sebelumnya, dan juga hash baru yang perlu ditebak oleh para penambang.

Dengan mengandung hash blok sebelumnya, para penambang dapat mengecek kalau transaksi yang dikandung oleh blok tertentu memang dibuat dan ditambahkan setelah blok yang sebelumnya.

Deretan seperti rantai blok-blok ini yang kemudian disebut sebagai blockchain (rantai blok). Ketika salah satu penambang di jaringan menebak hash blok yang mereka ingin tambahkan, blok ini kemudian ditambah ke dalam blockchain.

Proses menebak ini disebut “proof-of-work”. Ini adalah satu-satunya fitur keamanan yang terpenting dalam mata uang kripto berbasis blockchain.

Baca Juga: Sinopsis Gopi 26 Oktober 2021, Kokila Amnesia dan Sebut Menantunya Wanita yang Tenang

Ketika seorang penambang berhasil menambah sebuah blok ke dalam blockchain, mereka mendapat sesuatu yang disebut hadiah/imbalan blok.

Mereka juga mendapat semua biaya yang termasuk di dalam transaksi yang mereka tambahkan ke dalam blockchain.

Janji imbalan koin ETH setiap kali berhasil menambahkan blok baru ke dalam rantai (chain) merupakan insentif keuangan yang kuat bagi para penambang untuk mining/menambang dalam blockchain Ethereum.

Sebenarnya, menambang Ethereum dapat dilakukan dari komputer gaming. Akan tetapi, untuk membuatnya seefesien mungkin, Ada sebuah unit atau set yang mempunyai tujuan hanya untuk mining Ethereum.

Baca Juga: Bocoran Bepannah 26 Oktober 2021, Zoya dan Aditya Rencanakan Berselingkuh di Atas Pesawat

Ini memang memakan sedikit waktu dan tidak begitu murah. Namun, ini membuat proses menambang Ethereum jauh lebih efisien daripada hanya menggunakan sistem komputer yang biasa.

Sebuah mining rig Ethereum (nama untuk set unit perangkat yang dibuat hanya untuk penambangan) adalah sebuah sistem komputer yang telah dirancang dan dirakit untuk menambang Ethereum atau mata uang kripto lainnya.

Komponen yang paling penting dari mining rig Ethereum adalah unit catu daya (power supply unit) dan GPU (Graphic Procesing Unit).

Unit inilah yang memberikan komputer gaming yang canggih memiliki kapasitas untuk memainkan grafis spektakuler yang dimiliki game PC (Personal Computer) modern.

Baca Juga: 3 Tanda Zodiak yang Kehidupan Cinta dan Kencannya Meningkat di Hari Ini 26 Oktober 2021

Unit ini juga bagus untuk membuat banyak tebakan hash pada blok-blok Ethereum di dalam waktu sesingkat mungkin.

Mining rig Ethereum biasanya paling sedikit mempunyai setidaknya dua GPU dan satu rig bisa menampung banyak GPU.

Semakin banyak GPU yang digunakan berarti semakin banyak pula anggaran dana yang dibutuhkan untuk membuat sendiri GPU mining.

Pastinya semakin banyak GPU yang digunakan, semakin besar dan semakin mahal catu daya yang diperlukan.

Belum lagi, komponen tambahan yang dibutuhkan untuk membuat seluruh peralatan ini bekerja.***

 

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: bitdegree.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x