Menurut Menpora, kasus ini hanyalah masalah administrasi yang akan selesai jika dijelaskan secara rinci.
Terlebih saat ini, Indonesia sedang mengadakan Pekan Olahraga Nasional (PON), di mana jumlah sampel yang diambil lebih dari cukup.
“PON masih berlangsung, dan dari sini kami bisa memiliki banyak sampel. Jadi bisa terpenuhi syarat itu,” ujarnya.
Menpora pun mengaku optimis hal ini masih dapat dikomunikasikan dengan baik dan diklarifikasi karena pemerintah berkomitmen mematuhi semua yang menjadi tanggung jawabnya.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Comeback di MotoGP, akan Tandem dengan Rossi di Petronas Yamaha SRT
“Kami dari pemerintah memiliki komitmen untuk mematuhi semua yang menjadi tanggung jawab kami. Saya optimistis ini masih bisa diklarifikasi dan dikomunikasikan.”
Menpora juga meyakinkan kepada masyarakat Indonesia bahwa Moto GP akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Tak hanya pada MotoGP semata, Menpora juga meyakinkan pelaksanaan WSBK (World Superbike) di Tanah Air akan tetap berlangsung bulan depan.
“Saya yakin semua itu masih bisa dilakukan. Indonesia belum di banned jadi masih bisa melakukan kegiatan olahraga. Jadi, tolong jangan dibayangkan Indonesia tidak boleh menyelenggarakan kompetisi internasional atau mengirim atlet ke luar negeri,” tuturnya.
“Teguran ini merupakan konsekuensi dari ketidakpatuhan dan sekarang kami diberikan kesemparan untuk klarifikasi. Walaupun terlambat, tetapi kami usahakan dan WADA juga memberi waktu untuk memberikan surat klarifikasi.”***