Network
JURNAL PALOPO- Menikah merupakan kewajiban bagi setiap orang Islam, dan setiap calon suami yang akan menikah wajib memberikan mahar bagi calon istri.
Umumnya, seseorang akan memberikan seperangkat alat sholat, emas, hingga segudang barang-barang mewah.
Meski begitu, menurut Ustad Abdul Somad (UAS), ada mahar pernikahan terbaik dibanding hal tersebut dalam Islam.
Baca Juga: Ibu Tiri Peroleh Harta Warisan Peninggalan Orang Tua Kandung, Ini Pandangan Islam Kata Abdul Somad
Lantas apa hal tersebut?
Dalam sebuah kesempatan Ustad Abdul Somad sempat ditanyai perihal lamaran, hingga pernikahan oleh salah seorang jamaah.
"Ustad, berapa kami boleh melamar dan mengkhitbah akhwat? Haruskah kami bergelimang harta terlebih dulu baru bisa membahagiakan si dia?," tanya salah seorang jamaah yang dikutip Jurnal Palopo dari kanal Youtube Hidayah Alfarizi.
Menjawab perihal tersebut, Ustad Abdul Somad menceritakan kisah nyata seorang gurunya yang melamar seorang wanita.
Menurut penjelasan UAS, gurunya itu adalah seorang guru ngaji yang mengajarkan Al-Qur'an di suatu desa.
Baca Juga: Tewas Gantung Diri dalam Islam, Akankah Masuk Neraka? Begini Tanggapan Ustad Abdul Somad
Dia mengkhitbah seorang wanita pujaannya dengan mahar mengajarkan Al-Qur'an.
"Guru mengaji saya, true story, kisah nyata, orangnya masih hidup, juara musabaqoh tilawatil Qur'an, hafidz, dia pinang Ibu Nyai itu dengan mahar mengajarkan Alquran," ungkapnya.
Menurut UAS mengajarkan Al-Qur'an merupakan mahar terbaik dalam sebuah pernikahan.
Sementara mahar berupa emas dan bahkan seperangkat alat sholat memiliki masa tersendiri.
"Kalau kau nikah dengan emas, emas akan terjual. Kau nikah dengan seperangkat alat sholat, maka 2 tahun lapuk," tutup UAS.***
