Mengenal Kampung Naga, Perkampungan Tradisional Tanpa Listrik

- 21 Februari 2021, 16:56 WIB
Potret Kampung Naga
Potret Kampung Naga /Instagram @kampungnaga/


JURNALPALOPO- Jawa Barat Khususnya di Tasikmalaya terdapat sebuah Desa, yang jauh dari kata modern karena tetap mempertahankan tradisi dan kebuadayaannya.

Kampung Adat Naga, Desa Neglasari, Kecamata Salawu masih lestrasi, taat memegang adat istiadat dan kepercayaan nenek moyangnya.

Semua penduduknya beragama islam (peralihan dari pengaruh Hindu menuju penagruh Islam). Masyarakat dikampung ini tidak mengetahui asal usul Kampung Naga itu sendiri.

Baca Juga: Kenalkan Anjungan Sungai Mata Allo, Ikon Baru Kabupaten Enrekang

Baca Juga: Ayus Sabyan Angkat Bicara tentang Perselingkuhan dengan Nisa: Mohon Maaf Atas Kekhilafan Saya

Baca Juga: Banjir Jakarta Diwarnai Aksi Mengharukan TNI saat Evakuasi Ibu-Ibu Korban Banjir

“Menurut orang tua memang ada dokumen atau tulisan dari leluhur yang diwariskan kepada ahli warisnya atau lembaga adat, yang disimpan di bumiageng,” tuturnya Ucu Suhelan selaku pemuka adat, di Youtube Amazing Indonesia.

Bumiageng adalah suatu bangunan tempat untuk penyimpanan pusaka. Tahun 1956 Kampung Naga dibakar dan semua tentang sejarahnya musnah.

Untuk sejarah masyarakat Kampung Naga itu bersigat parimun obor atau dibahas Indonesia kan artinya kehilangan jejak. Bagi ahli waris atau pemuka adat sejarah itu tdk begitu penting.

Hal yang terpenting sampai saat ini adalah tradisi atau yang dilakukan oleh leluhur harus dijaga dan diterapkan, hal tersebut untuk menjaga eksitensi Kampung Naga agar tetap melestarikan kearifan lokalnya.

Baca Juga: 7 Fakta Unik Taman Nasional Bantimurung Balusaraung, Kabupaten Maros yang Disebut Kerjaan Kupu- Kupu

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Kota Palopo, Lewat Tempat Wisata Hingga Makanan Khas

Baca Juga: Kisah Keturunan Petta Pao dan Asal Mula Pantai Bira yang Tergerus Istilah Jaman Now

Rumah di Kampung Naga bentuknya seragam, berbentuk panggung terbuat ada bambu dan kayu dengan atap dari daun nipa, ijuk atau alang-alang.

Ada 113 bangunan yang ada diwilayah Kampung Naga, diantaranya 110 rumah tiga bangunan umum yaitu, alai Pertemuan, Lumbung Padi, dan Masjid.

Aturan dalam membangun rumah, harus menghadap keutara atau kesebelah selatan dengan memanjang kearah timur.

Sedangkan dinding rumah terbuat dari bilik, ayaman bambu dan ayaman sasak. Rumah tdk boleh di cat, hanya boleh menggunakan kapur.

Potret rumah di kampung naga
Potret rumah di kampung naga

Baca Juga: Anda Ingin Berlibur ke Disney World dengan Budget Minim! Ikuti Empat Tips Ini

Baca Juga: Pesona Kampong! Tongkrongan Baru di Kota Palopo dengan Sajian Kuliner Khas Kambo

Baca Juga: Anda Ingin Berlibur ke Disney World dengan Budget Minim! Ikuti Empat Tips Ini

Hal yang paling terpenting tidak boleh memakai listrik, walaupun penduduk disana butuh listrik. Hal ini adalah salah satu cara menjaga tradisi dan adat istiadat di Kampung Naga itu sendiri.

Berita tentang Kampung Naga sudah mendunia, sudah banyak diketahuai Negara lain. Selain itu kampung ini menjadi objek kajian antropologi mengenai kehidupan masyarakat pedesaan.***

Editor: Naswandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah