Perayaan Agama Buddha, Ini yang Dilakukan Saat Hari Raya Waisak

29 Mei 2023, 07:30 WIB
Hal hal yang dilakukan saat perayaan umat Buddha yaitu hari Raya Waisak /Synyan/

JURNAL PALOPO - Hari Suci Waisak adalah perayaan agama Buddha yang memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddhartha Gautama, yang kemudian menjadi Buddha. 

Hari Raya Waisak dirayakan oleh umat Buddha di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Waisak jatuh pada bulan purnama bulan Vaisakha dalam kalender Hindu-Buddha. 

Baca Juga: Ketahui Tiga Peristiwa Penting Dibalik Perayaan Tri Suci Waisak, Hari Raya Umat Buddha

Peristiwa penting yang diperingati dalam perayaan ini adalah kelahiran, pencerahan, dan parinibbana (kematian nirwana) Buddha Gautama.

Selama perayaan Waisak, umat Buddha melakukan berbagai kegiatan keagamaan dan spiritual. 

Berikut adalah beberapa kegiatan yang umum dilakukan selama perayaan Waisak:

Baca Juga: Kalender Liturgi Katolik Senin 29 Mei 2023, Lengkap Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan

Persembahyangan: Umat Buddha mengunjungi kuil atau vihara untuk melakukan persembahyangan. Mereka membawa bunga, buah, dan makanan lain sebagai persembahan kepada Buddha.

Prosesi Lilin: Prosesi lilin diadakan di malam hari, di mana umat Buddha membawa lilin yang dinyalakan dalam prosesi yang dipimpin oleh para biksu atau bhikkhuni. Prosesi ini melambangkan cahaya pencerahan Buddha yang menerangi dunia.

Khotbah Dharma: Biksu atau bhikkhuni memberikan khotbah dharma, ceramah yang berisi ajaran Buddha, kepada umat Buddha yang hadir. Khotbah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Buddha dan praktik spiritual.

Baca Juga: Renungan dan Doa Harian Liturgi Katolik Senin 29 Mei 2023, Penderitaan Bunda Maria dalam Diam

Meditasi Bersama: Umat Buddha sering melakukan meditasi bersama sebagai bagian dari perayaan Waisak. Meditasi adalah praktik penting dalam agama Buddha yang membantu mencapai kedamaian pikiran, konsentrasi, dan pencerahan spiritual.

Bakti Sosial: Waisak juga merupakan waktu untuk melakukan kegiatan sosial dan amal. Umat Buddha sering memberikan sumbangan kepada biara-biara, organisasi amal, atau mereka yang membutuhkan. Mereka juga dapat terlibat dalam kegiatan pembersihan lingkungan atau pelayanan masyarakat lainnya.

Menghormati Patung Buddha: Selama perayaan Waisak, umat Buddha menghormati patung-patung Buddha di kuil atau vihara dengan memberikan bunga, menyalakan dupa, dan membuat tawaran penghormatan.

Baca Juga: Bacaan Liturgi Katolik Senin 29 Mei 2023, Lengkap dengan Mazmur Tanggapan

Membaca Ajaran Buddha: Umat Buddha sering membaca ajaran Buddha, seperti sutra-sutra atau teks suci lainnya, sebagai bagian dari perayaan Waisak. Membaca ajaran Buddha dianggap sebagai cara untuk memperdalam pemahaman tentang ajaran dan prinsip-prinsip Buddha.

Selama perayaan Waisak, umat Buddha juga berpartisipasi dalam kegiatan amal seperti memberikan sumbangan kepada yang membutuhkan, memberikan makanan kepada orang miskin, atau melakukan kegiatan kebajikan lainnya. 

Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada ajaran Buddha yang mengajarkan tentang cinta kasih dan belas kasih kepada semua makhluk.

Baca Juga: Bacaan Injil Kisah Para Rasul untuk Hari Raya Pentakosta : Semua Orang Percaya Berkumpul di Satu Tempat

Perayaan Waisak adalah momen penting bagi umat Buddha untuk merenungkan ajaran-ajaran Buddha dan mengingat peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama. 

Ini juga merupakan kesempatan bagi umat Buddha untuk mempraktikkan ajaran Buddha dengan melakukan kebaikan dan memperkuat hubungan spiritual mereka dengan Dhamma. ***

Editor: Eko Prasetyo

Tags

Terkini

Terpopuler