Bunga-Bunga Masamba Kembali Mulai Tersenyum

27 Juli 2020, 21:35 WIB
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani. /Pemda Luwu Utara. /Naswandi/

JURNALPALOPO.COM - Tuhan belum pensiun itu mungkin sebuah kata yang dapat kita ungkapkan untuk rasa bersyukur kepada sang sutradara jagad raya, 13 Juli 2020.

Luwu utara luluh lantah akibat banjir bandang yang berujung banyak nyawa yang melayang, ratusan rumah hancur dan puluhan hingga ratusan hektar lahan pertanian tak dapat di garap saat ini.

14 hari setelah bencana yang terjadi, kini Luwu Utara mulai kembali berbenah dengan hadirnya ratusan hingga ribuan relawan yang datang dari segala penjuru Indonesia untuk membuat bunga-bunga Masamba kembali tersenyum.

Baca Juga: Potret Cita Citata sedang mengisi BBM jadi Bahan Bullyan Netizen

Banjir bandang membawa kenangan dan trauma yang luar biasa bagi masyarakat Luwu Utara terutama daerah-daerah yang terdampak langsung seperti kec. Baebunta, kec. Masamba, kec. Malangke, Kec. Malangke Barat, kec. Sabbang, dan kec. Baebunta Selatan.

Bencana ini mungkin di akibatkan dari pembalakan liar di hulu sungai ditandai dari ribuan batang pohon yang ikut dengan derasnya air yang mengalir dari atas pegunungan.

Bupati Luwu Utara saat meninjau titik longsor. /Humas Pemda Lutra.

Dari sekian banyak batang pohon yang terbawa arus, rata-rata terpotong dengan rapi, tapi apakah pohon-pohon ini baru satu atau empat tahun ini di tebang hingga mampu membuat longsoran luar biasa.

Baca Juga: Banjir Bandang Masamba Luwu Utara: Sungai Radda Ikut Meluap, Rumah Warga Terendam Lumpur

Menurut Lala, salah seorang relawan yang tergabung dalam Para Relawan Indonesia, mungkin batang pohon ini di tebang tujuh sampai sepuluh tahun lalu.

Ditambah gunung di daerah Luwu Utara sebahagian adalah gunung pasir bisa di lihat dari matrial pasir yang melimpah.

"Misi kami dan rekan-rekan adalah misi kemanusiaan, kami akan selalu hadir di kala bencana melanda di mana dan kapan pun," ungkapnya.

"Yang mengherankan adalah banyaknya orang menggiring opini publik kearah politik selama bencana menimpa Lutra hingga harus menyalahkan siapa saja," tambahnya. 

Baca Juga: Diduga Kesalahan Teknis, Seorang Pemanjat Tewas Terjatuh di Taman Pakui Sayang

"Tapi tak apa mungkin karena tahun pertarungan politik di daerah ini mulai memanas hingga dengan alasan apa pun mereka saling menghujat di media sosial," lanjutnya.

Dia berfikir, apakah orang seperti ini lebih mementingkan politik di banding kemanusiaan. Namun dia tidak peduli karena dia hanya punya satu tujuan, kemanusiaan dan mereka tak akan pernah pergi hingga bunga-bunga Masamba kembali tersenyum.

"Untuk bunga-bunga Masamba yang bersedih kembalilah tersenyum, kami ada dan selalu siap membantu Luwu Utara hingga kalian sudah tak lagi membutuhkan kami," tutupnya.

(Penulis : Muhammad lala alam MV)

***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler