Yang Ditunggu-tunggu akan Tiba, KF-21 Boramae akan segera Terbang, Ada yang Panas Dingin Nih

24 Januari 2022, 07:02 WIB
Penampakan ekor pesawat KF-21 Boramae Indonesia. /The JoongAng via n.news.naver.com

JURNAL PALOPO - 4 dari 6 unit prototipe jet tempur KF-21 Boramae berkursi tunggal telah dirakit, sementara 2 lainnya berkursi ganda masih dalam proses perakitan.

Uniknya, pola dan warna dari prototipe KF-21 Boramae semuanya berbeda. 

Tubuh KF-21 Boramae berwarna abu-abu gelap dan abu-abu muda, dengan bercak-bercak yang sedikit berbeda. 

Baca Juga: Wah! F-35 akan punya Penantang, Bukan KF-21, Tapi Pesawat Lama yang di Upgrade

Untuk sayap ekor, unit 1 hanya memiliki teks abu-abu dan putih paling dasar, sementara unit 3 memiliki kepala elang merah dan putih dengan latar belakang biru.

Sayap ekor Unit 4 memiliki gambar panah emas dengan latar belakang hitam. 

Lee Sang-seok, kepala kantor manajemen proyek KAI, mengatakan pihaknya akan memilih pola dan cat paling keren dengan efek kamuflase yang tidak mencolok.

Tahun ini, uji manuver skala penuh untuk KF-21 Boramae akan dimulai. Mulai Februari, mesin akan mulai diuji. 

Baca Juga: Wah! Ternyata Begini Cara Korea Selatan Dapatkan Teknologi AS untuk Digunakan di KF-21 Boramae

Ini untuk memeriksa apakah semua perangkat KF-21 Boramae berfungsi dengan baik saat mesin hidup. 

Jika mesin dan berbagai panel instrumen dan perangkat beroperasi secara normal, uji landasan untuk KF-21 Boramae akan segera dilanjutkan.

Jika panel dan perangkat beroperasi secara normal, tes selanjutnya adalah mengendarai KF-21 Boramae di landasan pacu dengan kecepatan tinggi tapi tidak terbang.

Uji terbang awal dijadwalkan akan dimulai pada Juli, namun proses perakitan dan persiapan uji terbang berjalan lancar, sehingga jadwal dimajukan menjadi akhir Juni 2022.

Baca Juga: Diam Bagai Kucing, Bergerak Jadi Singa, Indonesia Bakal Tundukkan AS di Asia Tenggara dengan KF-21 Boramae

Alasan KAI memajukan jadwal uji terbang adalah untuk mengamankan waktu semaksimal mungkin.

Uji awal dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan terbang KF-21 Boramae, kemudian kinerjanya dengan meningkatkan ketinggian dan jarak terbang secara bertahap.

Penting juga untuk memastikan bahwa perangkat eksternal seperti tangki bahan bakar yang dipasang pada pesawat tempur dapat dipisahkan tanpa masalah. 

Dalam fungsi tempur, perlu dilakukan pengujian apakah senjata seperti rudal dapat ditembakkan dengan baik, dan berbagai kemampuan manuver pesawat tempur seperti belokan mendadak di udara.

Baca Juga: Perlombaan Negara Maju dalam Membangun Jet Tempur Gen-6, KF-21 Boramae Diproyeksikan ke Arah Sana

Proses pengujian KF-21 Boramae akan berlangsung pada siang dan malam hari. 

Dalam uji terbang yang dilakukan pada siang hari, kesalahan sekecil apapun akan dicatat dan akan direvisi di malam hari.

Tetapi karena pembatasan 52 jam kerja dalam seminggu dari pemerintah Korea Selatan, sehingga KAI memaksimalkan waktu yang ada.

Selama dua tahun terakhir, penutupan pembuat suku cadang di luar negeri karena wabah Covid-19 membuat pasokan suku cadang menjadi sulit yang mengakibatkan penundaan konstruksi. 

Baca Juga: Wah! F-35 akan punya Penantang, Bukan KF-21, Tapi Pesawat Lama yang di Upgrade

Dikatakan bahwa KAI langsung mengirim karyawan ke perusahaan luar negeri untuk mendorong produksi, dan bekerja tiga shift sehari di pabrik Sacheon untuk memenuhi jadwal pengembangan.

“Sekarang, kami telah bergerak lebih cepat dari jadwal pengembangan yang direncanakan sekitar satu bulan,” kata direktur Lee dikutip Jurnal Palopo dari Daum.net.

Dikatakan bahwa para insinyur Lockheed Martin yang datang ke KAI untuk mendapatkan dukungan teknis pada awalnya pesimis.

Di gedung uji struktural, uji ketahanan pada dua penguji struktural KF-21 berlangsung lancar. 

Baca Juga: Kiprah Mezut Ozil Bisa Terwujud, Raffi Ahmad Pasang Syarat Sulit di RANS Cilegon

KF-21, yang memiliki lebih dari 100.000 lubang untuk memasang lebih dari 220.000 baut dan mur, menguji seberapa besar ia dapat menahan tekanan yang terus menerus diterapkan saat terbang.

Umur jet tempur adalah 30 tahun, tetapi diuji untuk melihat apakah ia dapat bertahan hingga 2,5 kali umurnya atau sekitar 75 tahun. 

KF-21 dilengkapi dengan 7,6 ton rudal, bom, tangki bahan bakar di badan dan kedua sayap.

Tes manuver dengan kecepatan tinggi dimaksudkan untuk memeriksa bahwa tidak ada kerusakan pada sayap dengan berulang kali menerapkan tekanan yang setara dengan beban itu 100.000 kali.

KF-21 merupakan pesawat tempur paling mutakhir di dunia dan berpotensi menjadi pesawat tempur terkuat di Asia Timur Laut.  Penampilannya mirip dengan F-22, pesawat tempur siluman yang saat ini terkuat di dunia.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler