Munas KKLR dan KKTL, Bukhari Ungkap Kriteria Penting Untuk Calon Ketua

17 November 2021, 16:26 WIB
Langkanae, rumah adat kedatuan Luwu /Lembaga Seni Tana Luwu/

JURNAL PALOPO - Kerukunan Keluarga Luwu (KKL) Raya dan Kerukunan Keluarga Tana Luwu akan melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) di Hotel Claro pada 20-21 November 2021 mendatang.

Hasil dari munas ini diharapkan akan melahirkan generasi baru pemimpin bagi organisasi paguyuban masyarakat asal Luwu Raya.

Kedua organisasi penghimpun masyarakat Luwu Raya ini masing-masing diketuai oleh Bukhari Kahar Mudzakkar (KKL Raya) dan Andi Arus Victor (BPP KKTL).

Baca Juga: Jagdish Minta Harta Warisan, Sumitra Balas dengan Tamparan: Sinopsis Balika Vadhu Rabu 17 November

Ketua Panitia Munas Bersama, Syahruddin Hamun kepada awak media mengungkapkan ada tiga kriteria yang wajib dimiliki oleh para figur sebelum mencalonkan diri sebagai ketua umum.

Yang pertama menurut Syahruddin adalah memahami dengan baik anotomi organisasi pengayuban Luwu raya.

Kedua, mempunyai komitmen dan kepedulian yang tinggi terhadap Wija to Luwu di negeri rantau.

Dan yang terakhir kata Syahruddin adalah memiliki jaringan/Networking yg baik terhadap stack holder Luwu Raya.

Baca Juga: Sinopsis Balika Vadhu 17 November: Gauri mulai Abaikan Jagdish, Kalyani Carikan Jodoh untuk Anandhi

Terkait siapa saja yang akan maju sebagai calon ketua, Syahruddin belum bisa mengungkapkan nama-namanya.

Tetapi, jika merujuk pada kriteria yang disebutkan, ada banyak yang bisa memimpin organisasi masyarakat Luwu Raya ini.

Dengan dilaksanakannya mubes dan munas, dua organisasi yang sebelumnya terpisah ini akan kembali disatukan menuju wadah tunggal bagi Wija to Luwu (WTL) di seluruh Indonesia.

WTL pada awalnya dibentuk pada tahun 1956 dengan nama KKL oleh Andi Attas, Andi Ahmad, Andi Baso Rachim, Ramli Yaqub, dll.

Baca Juga: Sinopsis Balika Vadhu 17 November: Gauri mulai Abaikan Jagdish, Kalyani Carikan Jodoh untuk Anandhi

Seiring berjalannya waktu, terjadi pemekaran daerah di Luwu raya menjadi 4 daerah otonom, maka organisasi KKL berganti nama menjadi KKLR yang berpusat di Makassar.

Tapi dalam kurun waktu yang hampir bersamaan, Wija to Luwu yang berada di Jakarta juga membuat wadah sendiri yang diberi nama KKTL yang berbasis pada 4 daerah hasil pemekaran di Luwu Raya serta WTL diperantauan.

Ketua KKLRaya, Bukhari Kahar Mudzakkar pada Selasa, 17 November 2021 mengungkapkan keterpisahan dua wajah paguyuban inilah yang akan disatukan dalam satu wadah tunggal paguyuban bagi WTL se Indonesia pada Munas bersama nanti.

Menurut Bukhari, penyatuan ini merupakan buah dari pemikiran yang ia sampaikan ke Datu Luwu, Andi Maradang Opu to Bau.

Baca Juga: Balik ke Jaitsar, Jagdish Tuntur Peroleh Rumah Sakit dalam Balika Vadhu

Senada dengan hal itu, masalah ini juga ternyata sudah ada dibenak Datu Luwu sejak lama, sehingga semuanya jadi nyambung.

“Selanjutnya bersama Datu Luwu, kami menyampaikn pemikiran ini ke pengurus KKTL, secara terbatas dari KKLR saya bersama Sekjen Dr. Talib Mustafa dan dari KKTL pak Dr. Andi Arvin sebagai Ketua bersama Sekum H. Jaya Lupu.

"Dan pemikiran ini disambut kawan-kawan dari KKTL dengan syarat pengurus pusatnya berkedudukan di Jakarta agar paguyuban WTL tetap menjadi pilar utama di organisasi KKSS," kata Bukhari.

“Spirit saya untuk penyatuan organisasi ini adalah diakhir kepengurusan saya sebagai Ketua KKLR.

Baca Juga: Kadis Pertanian Palopo Klarifikasi Harta 60 Miliar, Ibnu Hasyim: Itu Kesalahan Penginputan

"Saya ingin mengantarkan paguyuban WTL ini dalam format yang lebih ideal, istilahnya only one paguyuban for WTL,” ungkapnya.

“Dari pihak KKLR menginginkn tetap nama KKLR dengan alasan jaringannya yang sudah lbh besar dari Papua hingga di Sumatera, dari pihak KKTL mengusulkan nama baru KKTLR, dan ada juga yang mengusulkan kembali ke nama semula organisasi ini dibentuk yaitu KKL”, katanya.

Nama KKL ini memang bisa menjadi solusi, tetapi, Bukhari khawatir jika kedepannya organisasi paguyuban ini kembali akan membuat cabang sesuai daerah asal.

Perihal siapa yang akan menjadi ketua, Bukhari mengatakan jika calon ketua tidak harus tinggal di Jakarta tetapi harus bisa mobile.

Baca Juga: Jika Mengalami Salah Satu Dari 4 Ciri Ini, Berarti Anda Punya Pusaka Gaib

Yang paling penting menurut Bukhari adalah, calon ketua bersedia untuk tidak dicalonkan dalam momen politik apapun selama jadi Ketua.

Terkait calon ketua yang akan memimpin organisasi paguyuban ini, ada beberapa nama yang muncul diantaranya Jenderal Marga Taufik, Andi Hatta Marakarma, Lutfy Andi Mutty, Prof Jasruddin, Dr Talib Mustafa, Arsyad Kasmar, dll.

Sebagai informasi, KKL-Raya berkantor di Sulawesi-Selatan sementara KKTL berkantor di DKI Jakarta.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler