JURNALPALOPO- Pembongkaran lapak pedagang di Pusat Niaga Palopo (PNP), yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Palopo, mendapat sorotan dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Luwu Raya.
KAMMI menilai pembongkaran lapak masyarakat di PNP sangat tidak manusiawi, apalagi ditengah pendemi saat ini. Bahkan kami melihat didalam kejadian itu ada warga yang sampai terluka yang harus dilarikan kerumah sakit.
"Mereka terluka demi untuk mempertahankan lapak mereka agar tidak dibongkar aparat. Pemerintah seharusnya yang kemudian bertanggung jawab hadir dalam membantu perekonomian masyarakat," ucap Ketua KAMMI Luwu Raya, Muhammad Salehuddin Sakkar, Rabu 24 Februari 2021.
Baca Juga: Komentari Postingan Giring, Pasha Ungu: Pemerintah Bekerja Berdasarkan Prinsip Kebutuhan
Baca Juga: Jadilah Orang Terpandang! 5 Aturan Etiket yang Harus Diketahui Setiap Wanita
Baca Juga: Buntut Pembongkaran Paksa Lapak oleh Satpol PP di Pusat Niaga Palopo, Dua Pedagang Terluka
"Ini kok pemerintah justru persulit masyarakatnya sendiri dengan cara membongkar lapak jualan pedagang, padahal jauh sebelum itu mereka menempati lapak itu dengan aman-aman saja,"jelas Ketua KAMMI Luwu Raya.
Muhammad menambahkan hal ini sangat aneh, Sabtu kemarin tiba-tiba pemerintah membongkar lapak secara paksa, ada apa dengan pemerintah Kota Palopo saat ini?