JURNALPALOPO - Jika tertarik untuk mempelajari lebih tentang diri Anda atau orang yang Anda cintai, gunakan praktik umum dalam psikologi.
Lakukan tes psikologi untuk memahami segala sesuatu tentang diri Anda, dengan cara memilih gambar.
Hilangkan gangguan dan fokus pada gambar selama satu sampai dua detik. Ingat hal pertama yang muncul di benak Anda. Jangan mengulangi untuk melihat gambar.
Baca Juga: Enam Jenis Makanan yang Bisa Anda Bagi dengan Anjing, Mulai dari Oatmeal hingga Brokoli
Baca Juga: Dispatch Ungkap Jennie Blackpink dan G-Dragon BingBang Telah Berkencan Sekitar 1 Tahun
Dapatkan penjelasan tentang gambar tersebut dan ketahui jawabannya di bawah ini.
1. Stetoskop
Jika melihat ini, Anda terbiasa berfokus pada hal-hal kecil. Ambil pendekatan komprehensif untuk memecahkan masalah dan lakukan beberapa opsi pada saat yang bersamaan.
Anda terlalu serius, suram, dan sudah lupa bagaimana bersenang-senang. Cobalah untuk rileks dan lepaskan situasi sedikit.
Baca Juga: 11 Alasan Mengapa Sebagian Orang Memilih Berlama-lama Melajang
Baca Juga: Kenali 11 Benda yang Miliki Fungsi Lebih dari Satu, Pasta Gigi Hingga Kantong Teh
2. Dokter
Jika dokter yang Anda pahami digambar, berarti Anda serius dengan kesehatan dan takut sakit.
Anda cenderung melebih-lebihkan dan mendramatisir situasi. Cobalah untuk tidak terlalu pilih-pilih dan lebih mempercayai orang-orang di sekitar Anda, jika tidak Anda berisiko mendapatkan reputasi sebagai orang yang membosankan.
3. Wajah manusia yang terdistorsi
Baca Juga: Tanggapi Perdebatan Giring dan Pasha di Medsos, Teddy Gusnaidi : Pembelaan Pasha Kurang Bergizi
Baca Juga: Sering Dicabut lalu Dibuang, Ternyata Tanaman Krokot Berguna untuk Kecantikan dan Kesehatan
Beginilah cara orang melihat gambar dalam suasana hati yang buruk, dengan banyak masalah yang belum terselesaikan.
Ini adalah waktu yang tepat bagi Anda untuk mengatur segala sesuatunya dalam hidup. Lunasi hutang, jika ada dan buat rencana jangka panjang untuk masa depan.***
*) Disclaimer: Artikel ini hanya sebagai informasi dan tidak harus jadi acuan, Jurnal Palopo sepenuhnya tidak bertanggung jawab atas isi dari konten dan menyarankan untuk konsultasi ke Psikolog.