Ingin Tarik Turis Internasional, Thailand Siapkan Hidangan Berbahan Daun Ganja

17 Januari 2021, 13:26 WIB
Ilustrasi pohon ganja. Di Thailand dipakai untuk kuliner roti cekikian dan salad menari. /Foto: Pixabay/JRByron/

JURNALPALOPO - "Giggling bread" dan "joyfully dancing salad", dua jenis makanan ini bukanlah hidangan yang biasa ada di menu di Thailand. Di salah satu restoran, hidangan ini mengandung ganja untuk memikat turis asing serta menghilangkan pemikiran tabu dari daun yang baru saja disahkan.

Restoran di Rumah Sakit Chao Phya Abhaibhubejhr di Prachin Buri mulai menyajikan makanan 'bahagianya' sendiri bulan ini. Thailand diketahui telah mencabut ganja dari daftar narkotika, memungkinkan perusahaan resmi negara untuk membudidayakan tanaman tersebut.

“Daun ganja, jika dimasukkan ke dalam makanan atau bahkan dalam jumlah kecil ... akan membantu pasien pulih lebih cepat dari penyakitnya,” kata Pakakrong Kwankao, pemimpin proyek di rumah sakit tersebut.

Baca Juga: Bosan Dirumah Akibat Pandemi, Asah Keterampilan Anda Lewat 5 Hal Ini

Baca Juga: Raih 5 Manfaat Ini Lewat Gerakan Yoga, Kualitas Tidur Meningkat Diantaranya

"Daun ganja dapat meningkatkan nafsu makan dan membuat orang tidur nyenyak, dan juga dalam suasana hati yang baik."

Rumah sakit ini dikenal sebagai pelopor di Thailand untuk mempelajari ganja dan kemampuannya untuk menghilangkan rasa sakit dan kelelahan.

Thailand pada tahun 2017 menjadi negara Asia Tenggara pertama yang melegalkan ganja untuk penggunaan medis dan sejak itu membuka banyak klinik medis mariyuana.

Penawaran restoran termasuk sup babi yang bahagia, roti goreng dengan daging babi dan daun mariyuana, salad daun ganja renyah yang disajikan dengan daging babi giling dan sayuran cincang.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Aplikasi Belajar Daring Terbaik, Download Lewat Smartphone

Baca Juga: Sempat Ada Penjarahan di Jalan, Polisi Berikan Pengawalan Rombongan Bantuan

“Saya belum pernah mengonsumsi ganja sebelumnya, rasanya aneh tapi enak,” kata restoran Ketsirin Boonsiri dan menambahkan bahwa itu “cukup aneh”.

Nattanon Naranan mengatakan rasa daun ganja mirip dengan sayuran sehari-hari, tetapi efek sampingnya cukup berbeda.

“Itu membuat tenggorokan saya kering dan saya ingin yang manis-manis,” katanya.

Wakil Menteri Pendidikan Thailand Kanokwan Vilawan mengatakan langkah selanjutnya adalah menawarkan masakan Thailand yang terkenal untuk menjangkau khalayak internasional.

Baca Juga: Ikan Cupang Pangeran Sambas Dilelang, Terkumpul Rp12 Juta untuk Didonasikan ke Korban Bencana

Baca Juga: 4 Rekomendasi Negara untuk Traveling Sambil Nikmati Pertandingan Olahraga Langsung

“Kami berencana menambahkan lebih banyak (ganja) ke masakan Thailand yang sudah terkenal, seperti sup kari hijau, untuk lebih mendongkrak popularitas hidangan ini,” kata Kanokwan.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler