Banyak yang Tak Tahu, Gangguan Kepribadian Skizoid Sebagai Gangguan Tersembunyi

12 Desember 2020, 17:57 WIB
ilustrasi kepribadian. /Pixabay

JURNALPALOPO - Gangguan kepribadian skizoid sebagai gangguan tersembunyi karena kebanyakan orang yang mengalaminya menderita dengan sangat tenang.

Faktanya, sangat sedikit orang yang tahu tentang gangguan kepribadian skizoid sehingga ketika menyebutkannya, kebanyakan orang mengira itu mengacu pada gangguan yang jauh lebih serius, seperti gangguan skizotip, skizofrenia, atau gangguan skizoafektif.

Skizofrenia dan gangguan skizoafektif keduanya merupakan psikosis yang serius, dan orang dengan gangguan skizotip biasanya lebih terlihat aneh dan terganggu daripada orang dengan gangguan kepribadian skizoid.

Baca Juga: Bertabur Bintang, Shopee Tampilkan Stray Kids dan GOT7 Live Di TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale!

Kebingungan ini berasal dari prefiks schizo, yang merupakan versi Latin dari kata Yunani yang berarti 'membagi'.

Jadi, untuk lebih jelasnya, gangguan kepribadian skizoid adalah diagnosis yang sepenuhnya terpisah dari yang lain.

Jenis masalah apa yang dimiliki orang dengan kepribadian skizoid?

1. Kurangnya Kepercayaan Dasar

Baca Juga: Tips dan Trik Mengatasi Kecemasan Saat Bekerja, Antara Lain Lihat Keuntungan Pekerjaan

Awal pengalaman masa kecil yang traumatis dengan orang tua yang tidak peduli, lalai, mengganggu, atau kasar membuat seorang skizofrenia memiliki  keyakinan bahwa mengandalkan orang lain secara inheren tidak aman.

Sebagian besar melaporkan bahwa pada usia 7 tahun, mereka telah menyadari bahwa orang dewasa di sekitar mereka tidak dapat dipercaya untuk merawat mereka (Klein, 1995).

Seringkali, mereka memiliki orang tua narsistik atau garis batas yang kejam dengan menjadikan masa kecil mereka seperti neraka.

2. Cukup Mandiri

Baca Juga: 7 Rekomendasi Camilan untuk Membantu Anda Menurunkan Berat Badan

Solusi skizoid untuk kurangnya kepercayaan mereka pada orang lain adalah mencoba menjadi mandiri sebisa mungkin.

Alih-alih mencari bantuan atau validasi orang lain, seperti yang dilakukan seorang yang garis batas dan narsistik, mereka mencoba untuk sepenuhnya mandiri.

Mereka juga cenderung sangat pribadi dan jarang berbagi detail kehidupan pribadi mereka dengan banyak orang.

3. Disosiasi

Baca Juga: Sepeti Apa Anda di Mata Orang Lain, Temukan Jawabannya dalam Tes Angka Kepribadian

Ketika mereka dilecehkan sebagai anak-anak, seorang skizoid tidak dapat melawan atau pergi secara fisik.

Namun, mereka menemukan bagaimana memisahkan diri dari tubuh mereka ketika mereka ketakutan dan pergi ke suatu tempat yang aman dalam pikiran mereka.

Sayangnya, pada saat mereka mencapai usia dewasa, kebiasaan memisahkan diri ketika mereka merasa stres begitu tertanam sehingga mereka melakukannya secara otomatis, bahkan ketika mereka lebih suka tidak melakukannya.

4. Ketakutan Sosial

Baca Juga: Apa Kata Bentuk Tubuh Tentang Kepribadian yang Anda Miliki, Tentukan Gambar Pilihanmu

Sebagian besar bentuk keintiman antar pribadi dialami sebagai potensi yang berbahaya.

Hal ini terutama terjadi ketika orang lain memiliki suara yang keras, cara mendominasi atau tampak tidak dapat diprediksi.

5. Perilaku Menghindar

Respons dasar yang dimiliki kebanyakan orang dengan SPD terhadap ketakutan sosial mereka adalah menjauhkan diri mereka secara fisik dan emosional sebanyak mungkin dari orang lain.

Baca Juga: 3 Alasan Sederhana Buah Pala Baik untuk Anda, Menurut Ahli Diet

Di sebuah pesta, mereka cenderung diam berdiri di pinggir grup dengan minuman di tangan mereka, atau mereka tetap berada di dekat pintu keluar terdekat.

6. Hubungan Masuk dan Keluar

Salah satu pola hubungan skizoid biasanya melibatkan masuk dan keluar dari hubungan romantis yang sama berulang kali (Klein, 1995).

Awalnya, mereka merasa sangat cinta dan mencoba membuat orang lain membalas perasaan mereka.

Baca Juga: Cek Kesehatan Anda Dalam 1 Menit dengan Tips yang Cukup Mudah Ini

Namun, begitu orang lain membalas perasaannya dan tidak ada lagi hambatan nyata untuk keintiman, mereka menjadi takut.

Mereka secara tidak sadar menutup perasaan mereka untuk melindungi diri mereka sendiri dan mencari alasan untuk mundur dari hubungan tersebut.

Namun, seiring bertambahnya waktu dan jarak antara mereka dan mantan, rasa takut mereka berkurang. Mereka mulai merasakan cinta dan ketertarikan lagi.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: themindsjournal

Tags

Terkini

Terpopuler