JURNALPALOPO - Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana kepribadian kita terbentuk dan apa yang bisa berdampak padanya? Rupanya, faktor yang tidak mencolok seperti urutan kelahiran mungkin merupakan hal yang nyata.
Ide ini sudah sangat tua, sejak psikoanalis Alfred Adler berdebat dengan Sigmund Freud dan Carl Jung tentang kemungkinan dampak urutan kelahiran.
Adler menyarankan bahwa anak tengah mungkin merasa dikucilkan, karena yang pertama biasanya mendapat lebih banyak hak istimewa dan tanggung jawab, sedangkan anak bungsu mendapat perhatian dan indulgensi.
Baca Juga: Presiden Bentuk Tiga Komite Penanganan Covid-19, Jokowi: Kesehatan Pulih Ekonomi Bangkit
Ini dapat menentukan ciri-ciri tertentu dan cara kebiasaan menangani tugas-tugas persahabatan, cinta, dan pekerjaan. Anak tengah seringkali kesal dan merasa tidak ada yang spesial dari mereka.
Namun, apa yang disebut “sindrom anak tengah” belum didukung oleh penelitian terbaru. Seorang profesor psikologi di University of Redlands di California, Catherine Salmon, Ph.D., mengatakan:
"Gagasan bahwa mereka semua kacau karena berada di tengah sama sekali tidak realistis. Banyak sekali hal yang mempengaruhi perkembangan dan kepribadian."
Profesor itu, bagaimanapun, yakin bahwa urutan kelahiran pasti mempengaruhi anak-anak dengan satu atau lain cara di antara faktor-faktor yang tak terhitung jumlahnya.
Baca Juga: Cari Promo Gajian? Serbu Promo Fantastis dari Shopee Gajian Sale!
Apa pengaruh urutan kelahiran terhadap kepribadian seseorang? Sebagian besar studi kurang lebih setuju dengan pernyataan berikut:
1. Anak sulung mungkin lebih pintar
Menurut psikolog kepribadian Julia Rohrer, anak sulung cenderung memiliki IQ lebih tinggi. Secara statistik, keuntungan intelektual cukup terbatas pada 1 atau 2 poin dan kecenderungannya tidak besar.
2. Anak-anak yang lahir belakangan cenderung memilih kehidupan yang berbeda
Baca Juga: 6 Tanda Mantan Ingin Balikan dan Sering Membuat Anda Baper, Ingat Kenangan Bersama Anda
Anda mungkin menyebut mereka "memberontak", tetapi itu sebenarnya tidak akurat. Beberapa peneliti menunjukkan bahwa banyak anak sulung cenderung mengikuti jejak orang tua mereka sementara anak yang lahir kemudian biasanya mencari pendekatan berbeda dalam hidup mereka.
3. Anak tengah mungkin lebih mengandalkan teman dan saudara kandungnya daripada orang tua
Orang tengah dapat melihat sumber dukungan dari teman dan saudara mereka, bukan orang tua. Ini mungkin disebabkan oleh kurangnya perhatian di masa kecil mereka.
4. Anak yang lahir nanti bisa lebih berpikiran terbuka
Baca Juga: Ungkap Karakter dan Psikologi Anda Lewat Gambar Bentuk Lidah, Tentukan Pilihan Anda
Pernyataan ini pada dasarnya berasal dari dua pernyataan sebelumnya. Jika anak-anak yang lahir belakangan memilih kehidupan yang berbeda dari orang tua dan bergantung pada teman-teman mereka, tentu saja mereka lebih berpikiran terbuka.
5. Anak sulung mungkin merasakan tekanan besar dari orang tua dan kesehatan mental yang buruk
Biasanya, orang tua cenderung meneruskan tujuan hidup, prasangka, dan gagasan mereka yang gagal kepada anak sulung mereka. Selain itu, ekspektasi pencapaian mereka biasanya terlalu tinggi dan berdampak negatif pada kesehatan mental.
Satu studi baru-baru ini menunjukkan bahwa anak yang lahir belakangan dapat memilih karier yang lebih kreatif seperti musik, akting, dan menulis.
Baca Juga: Cara Anda Memakai Cincin di Jari Dapat Mengungkap Kepribadian Dasar Anda
Anak sulung biasanya memilih sesuatu yang lebih solid seperti hukum dan ekonomi. Ini mungkin benar karena begitu banyak seleb yang memiliki saudara kandung yang lebih tua.
Contohnya Madonna, Chris Hemsworth, Kim Kardashian, Britney Spears, Jennifer Lopez, dan masih banyak lagi.
Orang-orang ini sangat sukses, dan tidak ada yang pernah berpikir bahwa mereka semua adalah anak tengah.
Mungkin itu artinya urutan kelahiran memainkan peran yang sangat kecil dalam pembentukan kepribadian dan bahkan kurang dalam mencapai kesuksesan hidup. Bagaimana menurut anda?***
Baca Juga: Rasa Takut Seperti Apa yang Anda Miliki dalam Hidup? Temukan Jawabannya dalam Tes Psikologi