Ketahui Toxic Positivity dan Mengapa Sisi Cerah Bisa Merusak Hubungan dan Kesehatan Emosional

5 Desember 2020, 11:29 WIB
Ilustrasi hubungan. /Pixabay

JURNALPALOPO – Ketika seseorang mengalami sebuah situasi tertentu, mereka akan memandang hal itu dengan positif.

Namun, tidak selamanya, pandangan positif bisa membantu orang lain untuk keluar dari situasi buruk tersebut melainkan akan menjerumuskannya.

Karena Anda harus bahagia dan positif, semua orang di sosial media tidak akan memberikan kekurangan mereka menjadi konsumsi publik.

Baca Juga: Presiden Bentuk Tiga Komite Penanganan Covid-19, Jokowi: Kesehatan Pulih Ekonomi Bangkit

Mungkin kepositifan adalah sifat yang mengagumkan untuk dimiliki, terlalu banyak hal itu bisa berbahaya.

Saat itulah kepositifan menjadi toxic.

Apa itu toxic positivity?

Merupakan tempat orang yang merasa bahwa pikiran dan tindakan positif adalah salah satu cara untuk setiap masalah dan emosi.

Baca Juga: Cari Promo Gajian? Serbu Promo Fantastis dari Shopee Gajian Sale!

Mereka akan berasumsi baik kepada orang lain atau sebuah masalah karena mereka harus memiliki kepositifan itu dibanding pola pikir yang positif.

Hal itu bisa menjadi sebuah tekanan kepada orang yang melakukannya. Mereka akan merasa bahwa emosi itu tidak sesuai dengan mereka namun tetap dijalankan.

Hal itu bisa berbentuk dengan perbedaan, seperti ketika teman Anda berucap bahwa Anda harus mensyukuri apa yang Anda miliki ketika keadaan bahkan tidak berjalan sesuai dengan apa yang Anda harapkan.

Atau ketika anggota keluarga Anda berucap untuk melihat sisi baik dari sebuah kejadian ketika Anda kehilangan sesuatu yang berharga.

Baca Juga: 5 Cara Menyembuhkan Jiwa yang Kelelahan, Salah Satunya Katakan 'Tidak'

Anda juga bisa merasakan hal itu ketika seseorang memaksa Anda untuk tetap ceria ketika Anda sudah jelas merasa bersedih akan sesuatu.

Hal ini mungkin tidak kelihatan berbahaya, namun ini ternyata bisa mengganggu kesehatan mental dan emosional Anda secara langsung.

Mengapa hal ini berbahaya?

- Karena Anda bisa mulai menekan emosi Anda sendiri dan itu bukan bertanda baik. Sebagai manusia, semua orang diberikan perasaan takut, marah, kesepian,frustasi, namun ketika Anda harus menutupinya dengan kebahagiaan, itu cenderung merugikan Anda secara emosional.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Hewan yang Anda Lihat Pertama Kali akan Mengungkapkan Banyak Hal tentang Diri Anda

- Anda akan merasa malu dengan perasaan Anda sendiri dibanding perasaan orang lain. Padahal hal itu adalah hal yang lumrah namun Anda merasa aneh.

Ketika Anda merasakan kesepian, kesedihan, dan keterpurukan. Anda berusaha untuk terlihat baik-baik saja, dan itu tidak baik.

- Ketika Anda mulai bersembunyi dari kebenaran, Anda secara otomatis kehilangan koneksi dengan diri sejati Anda.

Karena sikap baru tersebut, Anda mungkin menggambarkan emosi yang tidak dapat mengganggu Anda. Namun dalam diri Anda, sebenarnya Anda sudah merasa tidak nyaman.

Baca Juga: Tes Psikologi : Anda Sosok yang Sering Gugup atau Ceroboh? Pilih Gambar dan Temukan Jawabannya

Hal ini mungkin baik untuk beberapa situasi, namun sebenarnya, berfikir terlalu positif ketika Anda merasa tertekan secara batin tidak begitu baik untuk diri Anda sendiri.

Nyatanya, Anda harus berkata ‘tidak baik-baik’ ketika Anda memang tidak merasa baik. Mulailah jujur dengan diri Anda sendiri.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Women Working

Tags

Terkini

Terpopuler