Unjuk Rasa 11 April, Mahasiswa Bawa 7 Tuntutan, Orasi Diilakukan di Depan Kantor Wali Kota Palopo

- 11 April 2022, 10:25 WIB
Aksi unjuk rasa mahasiswa di depan kantor Wali Kota Palopo membawa 7 tuntutan.
Aksi unjuk rasa mahasiswa di depan kantor Wali Kota Palopo membawa 7 tuntutan. /Jurnal Palopo/Naswandi

JURNAL PALOPO - Hari ini, 11 April 2022, terjadi aksi unjuk rasa besar-besaran diseluruh daerah di Indonesia.

Termasuk di kota Palopo, Sulawesi Selatan yang sudah mulai bergerak sejak pagi tadi.

Kelompok mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa hari ini mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (AMPERA) Kota Palopo.

Baca Juga: Teka-teki: Hanya Mereka yang Mampu Menemukan 6 Huruf Y di Antara X Selama 30 Detik

Dalam unjuk rasa ini, AMPERA Kota Palopo membawa tujuh tuntutan kepada pemerintah Indonesia yakni:

1. Tolak penundaan pemilu 2024 dan jabatan presiden tiga periode

2. Tolak kenaikan BBM dan bahan pokok

3. Evaluasi menteri bermasalah di kabinet Indonesia Maju

Baca Juga: Titik Rawan dan Rekayasa Lalulintas di Palopo untuk Menghindari Kemacetan Akibat Unjuk Rasa 11 April

4. Wujudkan reformasi agraria sejati dan tolak UU Omnibuslaw

5. Tolak pembangunan infrastruktur IKN (Ibu Kota Negara) baru

6. Tuntaskan pelanggaran HAM

7. Mendesak pemerintah penuhi kebutuhan pupuk subsidi

Baca Juga: Marko Simic Bertahan atau Menunda Perpisahan, Jakmania: The One and Only Marko Simic

Orasi terkait tujuh tuntutan tersebut dilakukan di depan kantor Wali Kota Palopo.

Massa yang berkumpul diperkirakan mencapai 1000 orang yang terdiri dari organda PMII, HMI, LMND KAMMI, GMKI, MUHAMMADIYAH hingga mahasiswa kesehatan dan berbagai elemen lainnya.

Aksi kemudian dilanjutkan di depan kantor DPRD Kota Palopo.

Aksi besar-besaran ini tak lepas dari gagalnya pemerintah Indonesia menangani berbagai permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Baca Juga: Persik Kediri Lepas 11 Pemain, Youssef Ezzejjari Kena Getahnya, Persebaya Siap Berikan Tempat Marukawa

Hingga pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi-Ma'Ruf Amin telah mengalami krisis kepercayaan publik dengan kebijakan yang dinilai tidak pro rakyat.

Para mahasiswa ini menduga bahwa kebijakan pemerintah saat ini ditunggangi oleh kepentingan oligarki dan cukong di NKRI.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x