KAMMI Luwu Raya Soroti Pembongkaran Lapak Pedagang di PNP: Ada Apa dengan Pemkot Palopo?

24 Februari 2021, 21:52 WIB
Aksi Protes Pedagang saat Pembongkaran Paksa oleh Satpol PP /Jurnal Palopo/

JURNALPALOPO- Pembongkaran lapak pedagang di Pusat Niaga Palopo (PNP), yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Palopo, mendapat sorotan dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Luwu Raya. 

KAMMI menilai pembongkaran lapak masyarakat di PNP sangat tidak manusiawi, apalagi ditengah pendemi saat ini. Bahkan kami melihat didalam kejadian itu ada warga yang sampai terluka yang harus dilarikan kerumah sakit.

"Mereka terluka demi untuk mempertahankan lapak mereka agar tidak dibongkar aparat. Pemerintah seharusnya yang kemudian bertanggung jawab hadir dalam membantu perekonomian masyarakat," ucap Ketua KAMMI Luwu Raya, Muhammad Salehuddin Sakkar, Rabu 24 Februari 2021.

Baca Juga: Komentari Postingan Giring, Pasha Ungu: Pemerintah Bekerja Berdasarkan Prinsip Kebutuhan

Baca Juga: Kementerian Sosial RI Berikan Bantuan Sosial pada Penyandang Disabilitas Penyintas Bencana Majene Sulbar

Baca Juga: Jadilah Orang Terpandang! 5 Aturan Etiket yang Harus Diketahui Setiap Wanita

Baca Juga: Buntut Pembongkaran Paksa Lapak oleh Satpol PP di Pusat Niaga Palopo, Dua Pedagang Terluka

"Ini kok pemerintah justru persulit masyarakatnya sendiri dengan cara membongkar lapak jualan pedagang, padahal jauh sebelum itu mereka menempati lapak itu dengan aman-aman saja,"jelas Ketua KAMMI Luwu Raya. 

Muhammad menambahkan hal ini sangat aneh, Sabtu kemarin tiba-tiba pemerintah membongkar lapak secara paksa, ada apa dengan pemerintah Kota Palopo saat ini?

"Seharusnya ditengah pendemi, pemerintah hadir memberi solusi. Masyarakat berjuang untuk menghidupi diri dan keluarganya agar bisa tetap hidup, saya kira pemerintah harus introspeksi diri sebagai lembaga pengayom masyarakat, agar tetap pada tupoksinya sebagai pemerintah,"tegasnya.

Lebih jauh ia mengatakan, pedagang terus menjadi korban berlarut-larutnya sengketa lahan PNP, seharusnya pihak-pihak terkait yang tengah bersengketa terkait kepemilikan lahan. 

Baca Juga: Diiringi Tangisan dan Aksi Protes Pedangan, Satpol PP Tetap Bongkar Ratusan Lapak di Pusat Niaga Palopo

Baca Juga: Tanggapi Kerumunan Kunker Jokowi di NTT, Adhie M Massardi: Tidak Berlandas Pada Keadilan

Baca Juga: Empat Momen yang Pas untuk Nikmati Camilan, di Perjalanan hingga Menonton Film

Baca Juga: Sabet Gold Winner, Pikiran Rakyat Terpilih Sebagai Surat Kabar Harian Regional Jawa Terbaik IPMA 2021

"Mengedepankan cara-cara yang arif dan tidak mementingkan ego masing-masing sangat perlu, karena pastinya pedaganglah yang terus menanggung persoalan berlarut ini," tutupnya.*** 

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler