Strategi Marcus/Kevin Dalam Mempertahakan Tradisi Emas Olimpiade

- 20 Juni 2020, 20:25 WIB
Pasangan ganda putra Kevin Sanjaya/Marcus Gideon saat meraih emas pada Asian Games 2018, Jakarta-Palembang. /nusabali.com
Pasangan ganda putra Kevin Sanjaya/Marcus Gideon saat meraih emas pada Asian Games 2018, Jakarta-Palembang. /nusabali.com /Gunawan/

Marcus/Kevin sadar akan hal tersebut.

"Habis main saya suka ngobrol sama Kevin, banyak tanya kurang saya di mana, biar enak mainnya. Saya dan Kevin harus terus mengubah gaya main dan banyak belajar. Perkembangan pasti selalu ada. Kalau tidak demikian, permainan kami akan monoton," ujar Marcus yang akrab disapa Sinyo ini.

Tidak hanya dari luar negeri, tantangan Kevin / Marcus juga datang dari negeri sendiri. Pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang sehari-hari menjadi teman latihan di Pelatnas Cipayung, sering juga menjadi lawan di pertandingan.

Baca Juga: Diimbangi Sevilla, Barcelona Gagal Perlebar Jarak dengan Real Madrid

"Sebetulnya kami sudah tahu kelemahan dan kelebihan masing-masing. Di pertandingan itu mental juga berpengaruh" ungkap Marcus Fernaldi Gideon.

Namun, ia mengaku butuh lebih banyak belajar soal kepercayaan diri dari Kevin.

Berperingkat teratas dunia membuat tekanan yang dirasakan Marcus/Kevin semakin berat. Hal itu diakui Marcus Gideon sendiri. Keduanya bisa dibilang gagal jika hanya sampai final atau hanya berstatus runner-up.

“Tekanan itu pasti banyak, apalagi makin ke atas, makin banyak tekanan. Kalau bertanding pasti targetnya juara. Kalau sampai final saja dibilang gagal,” ucap pemain berusia 29 tahun tersebut.***

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x