Nah, di sinilah saatnya saya harus berkata langsung (to the point). Hentikanlah membuat karikatur Nabi Muhammad. Sekali lagi, hentikanlah.
"Tindakan itu sangat melukai, menghina, melecehkan dan bahkan menantang umat Islam di seluruh dunia. Ini sungguh serius. Saya tidak mendramatisasi dan melebih-lebihkan".
SBY menuturkan, sebagai muslim moderat dan bukan radikal. Ia pun berpikiran terbuka dan senantiasa membangun toleransi dengan umat agama mana pun, identitas apa pun.
Meskipun, sebagai seorang muslim ia tetap teguh pada akidah Islam. Ia juga memahami teori Huntington tentang Clash of Civilization dan pandangan Dominique Moisi tentang Geopolitics of Emotion.
Baca Juga: Hati-hati! Ini Beberapa Hal Berbahaya jika Anda Terlalu Lama Tertidur, Gangguan Mental Salah Satunya
Hal ini menggambarkan adanya masalah yang fundamental dalam hubungan dunia Barat dan dunia Islam, sehingga seharusnya ini harus dijembatani dan dibangun dialog.
"sekali lagi, hentikanlah menggambar karikatur tokoh yang sangat dihormati oleh umat Islam itu, Nabi Muhammad SAW. Janganlah karikatur Nabi Muhammad justru dijadikan contoh pembenar bagi mutlaknya kebebasan, sebaliknya, yang bijak dan mendidik adalah bila mengatakan seperti ini"
"Meskipun kebebasan itu hak yang asasi bagi setiap manusia, namun tak berarti tidak ada batasnya. Contohnya, janganlah kita membuat karikatur Nabi Muhammad karena itu akan sangat melukai umat Islam. Mestinya begitu yang harus disampaikan, dan bukan sebaliknya," tegas SBY.
"Tanpa harus terus menggambar, menerbitkan dan mempublikasikan karikatur Nabi Muhammad, tidakkah ruang untuk mengekspresikan kebebasan itu sangat luas. Bahkan seluas samudra, ada ribuan kata, gambar dan bentuk-bentuk lain untuk mengekspresikan kebebasan,"pungkasnya.***