"Serta memenuhi janjinya untuk memberikan vaksin secara gratis khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu, sebagai upaya pemerintah memenuhi hak warganya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," pungkasnya.
"Serta memenuhi janjinya untuk memberikan vaksin secara gratis khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu, sebagai upaya pemerintah memenuhi hak warganya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," pungkasnya.
Dalam paparannya di acara yang diselenggarakan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) yang disiarkan secara live streaming pada Jumat, 23 Oktober 2020, LBP menyebut, ia baru saja ditelepon Presiden Jokowi untuk memastikan vaksin yang datang dari China (Sinovac) harus tetap melalui prosedur otorisasi.
Baca Juga: Cara Memerahkan Bibir Hitam Secara Alami yang Bisa Anda Lakukan di Rumah
Dia memastikan, ketersediaan sudah bisa dipastikan ada. Namun, vaksin tersebut masih perlu screening dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Bukan karena barangnya, barangnya siap, tapi adalah emergency used authorization (izin penggunaan darurat) belum bisa dikeluarkan BPOM karena ada aturan-aturan, step-step yang harus dipatuhi," ujar Luhut.
Luhut mengaku sudah berkonsultasi dengan beberapa pihak seperti Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Pihak ITAGI pun menyarankan untuk tidak terburu-buru untuk memasalkan vaksin tersebut.
"Dan itu presiden saya lihat tidak mau lari dari situ. Beliau (presiden) mengatakan keamanan nomor satu," kata Luhut.
Baca Juga: Idol K-Pop Ini Ternyata Pernah Bersekolah di Sekolah Elit dengan Biaya yang Begitu Mahal
Hal senada juga di ungkapkan Ketua DPP Partai Gerindra, Fadli Zon. Ia meminta pemerintah untuk tidak terburu-buru melakukan vaksinasi virus corona kepada masyarakat Indonesia.
Karena, vaksin Covid-19 yang diimpor pemerintah dari berbagai negara belum selesai pengujian keamanannya.
Editor: Gunawan Bahruddin