Tak Patuhi Protokol Kesehatan, Erick Tohir Ancam Bakal Tutup Pabrik yang Bandel

- 6 September 2020, 22:11 WIB
Menteri BUMN Erick Tohir.
Menteri BUMN Erick Tohir. /Pikiran Rakyat/

JURNALPALOPO.COM - Tak henti-hentinya pemerintah terus menggencarkan sosialisasi terhadap perusahaan atau pabrik untuk selalu tetap disiplin dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19.

Hal ini dilakukan terus menerus oleh pemerintah agar penyebaran virus ini tidak menyebar dari satu orang ke orang lain, atau dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya.

Demi mencegah dan meminimalisir penyebarannya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun mengancam akan menutup pabrik jika tak disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.

Baca Juga: Kemenparekraf Buka Program Pelatihan Food and Beverage Via Daring

Baca Juga: PSM Makassar Mengirim Indra 'Tajusa' Untuk Ikut Serta Dalam Turnamen Indonesia Football e-League

Baca Juga: Sulit Ditemukan, Deretan Bunga Paling Langka di Dunia

"Jika pemilik pabrik atau perusahaan tidak sayang dengan karyawannya yang mestinya tadi shift-nya bisa dibagi dua tetap jadi satu, hanya mengejar income.

"Nah ini saya rasa konsekuensinya juga harus dipertimbangkan, bukan nggak mungkin ya pabriknya ditutup," kata dia dalam konferensi pers virtual, seperti dikutip Warta ekonomi dari Okezone di Jakarta, Minggu, 6 September 2020.

Tak hanya itu, Erick Thohir juga mengatakan pemilik pabrik juga mesti ikut berkontribusi dalam mengurangi tingkat penyebaran Covid-19, karena Pemerintah tidak mungkin juga berusaha sendiri.

"Nah jadi kembali ke pabrik ya, sama, pemilik pabrik juga harus membantu pendisiplinan ini, tidak bisa semua tergantung ke pemerintah.

Baca Juga: PT Pegadaian (Persero) Membuka Lowongan Pekerjaan bagi Penyandang Disabilitas September 2020

Baca Juga: Hindarkan Dirimu dari Perasaan Insecure dengan Cara Ini

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Pecinta Balap Tanah Air, Indonesia Masuk Kalender MotoGP 2021

"Pemerintah sudah memberi fasilitas yang luar biasa, apa? tadi bantuan subsidi gaji, kedua bagaimana pemerintah memberikan terus tes PCR, pemerintah berkampanye untuk pakai masker, cuci tangan, jaga jarak," paparnya.

Kendati begitu, Pemerintah pun akan memberikan solusi dengan menghadirkan vaksin covid-19. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus.

"Tetapi apakah kita sekedar hanya meminta pertolongan daripada pemilik pabrik? tidak. Nah karena itu kita terus berupaya mencari solusi-solusi, apakah yang namanya vaksin, apakah yang namanya terapi penyembuhan yang kemarin bicara obat herbal, obat titik-titik, yang menurut saya, saya sangat positif, obat apapun selama itu bisa menolong rakyat ya Alhamdulillah," tandasnya.

***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah