Kasus Kebocoran Data Konsumen Telkomsel Berbeda dengan Tokopedia dan Bukalapak

- 21 Juli 2020, 08:04 WIB
Ilustrasi peretas.
Ilustrasi peretas. //Unsplash/Nahel Abdul Hadi

JURNALPALOPO.COM - Tiga perusahaan teknologi Indonesia mengalami kebocoran data konsumen. Ketiganya adalah Telkomsel, Tokopedia, dan Bukalapak.

Kebocoran data konsumen Telkomsel dinilai sebagai kasus yang berbeda karena operator telekomunikasi pelat merah itu sudah menerapkan standard operating procedure (SOP) terhadap data pribadi konsumennya.

Menurut pakar keamanan siber Ruby Alamsyah, kasus kebocoran data konsumen telkomsel terjadi karena petugas layanan pelanggan (customer service) yang melakukan pelanggaran.

Baca Juga: Daftar Wilayah yang Berpotensi Hujan Besar Saat Musim Kemarau di Rilis BMKG

Sementara, kebocoran data pribadi pada Bukalapak dan Tokopedia murni pembobolan data server internal.

 

"Toh, keduanya kini sudah melaporkan pembobolan IT internal mereka oleh hacker ke Polri," kata Ruby, Senin, 20 Juli 2020.

 

Lebih lanjut ia menuturkan, petugas customer service memang diberikan akses terbatas terhadap data pribadi konsumen. Tujuannya untuk memberikan pelayanan jika terjadi kehilangan kartu atau kendala lainnya.

"Apa yang dialami Telkomsel adalah karyawan yang diberikan akses terbatas tersebut melakukan tindakan ilegal dengan memfoto data pribadi korban pakai ponsel," ungkapnya.

Baca Juga: Press Conference BNPB Terkait Bencana Banjir Bandang Luwu Utara

"Setelah itu, pelaku mengunggah melalui media sosial ke akun tertentu. Di sini saya melihat sebagai kesalahan oknum, bukan perusahaan. Artinya, human fraud," jelas dia.

Dilansir Warta Ekonomi dari Viva, Ruby juga mengungkapkan bahwa Telkomsel telah memproteksi sistem agar petugas layanan pelanggan tidak bisa melakukan tangkapan layar (capture) atau menyalin (copy paste) data.

Sebab, berdasarkan pemaparan Bareskrim Polri, data yang tersebar di dunia maya bukan berasal dari server Telkomsel.

"Tapi sudah diketik ulang oleh orang tertentu. Setelah diketik ulang, pemilik akun Twitter @opposite6890 menyebarkannya. Jadi, saya jelaskan di sini. Kasus Telkomsel dengan Tokopedia dan Bukalapak jauh berbeda," ujarnya.

Baca Juga: Disinyalir Berada di Malaysia, MAKI Minta Jokowi Turun Tangan Pulangkan Djoko Djandra

"Mereka (Tokopedia dan Bukalapak) sebenarnya sudah takut akan gugatan class action sehingga melapor polisi," ujar Ruby.

Seperti diketahui, baru-baru ini Tokopedia dan Bukalapak telah diretas oleh hacker. Data pribadi pelanggan mereka diambil oleh peretas yang berhasil masuk ke server mereka. Atas serangan siber tersebut, keduanya melaporkan kasus ini ke polisi sebagai korban.

Sebelumnya, Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Komisaris Besar Reinhard Hutagaol menyatakan, pelaku dugaan kasus pembobolan data pribadi pegiat media sosial Denny Siregar dari database Telkomsel merupakan pegawai yang dipekerjakan dengan sistem alih daya (outsourcing) dari GraPARI Tekomsel di Rungkut, Surabaya, Jawa Timur berinisial FPH.

Ia juga mengungkap tangkapan layar dari akun Twitter @opposite6890 yang menunjukkan seolah adalah pembobolan sistem internal adalah suatu rekayasa.

Baca Juga: Curhatan Prabowo, Hashim Kaget Mendengar Sang Kakak Kembalikan Uang Rp 50 Triliun

"Foto yang beredar di media sosial mengenai kebocoran data pribadi korban bukan berasal dari server Telkomsel," paparnya.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x