Kalung Antivirus Corona Kementan Menuai Polemik yang Berujung Cacian

- 7 Juli 2020, 08:03 WIB
 Produk kalung anti virus corona yang baru diluncurkan Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI). (Dok. Badan Litbang Pertanian Kementan)
Produk kalung anti virus corona yang baru diluncurkan Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI). (Dok. Badan Litbang Pertanian Kementan) /

JURNALPALOPO.COM - Saat bertamu ke Kementerian PUPR, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dan para jajarannya tampak kompak mengenakan kalung antivirus Covid-19.

Pada waktu itu pun, Menteri Basuki ikut memasangkan kalung itu kepada salah satu awak media.

"Jadi ini bisa membunuh, kalau kontak 15 menit dia bisa membunuh 42 persen dari Corona. Kalau dia 30 menit maka dia bisa 80 persen. Ini ada roll-nya. Kalau kita kena iris pisau, berdarah, kasih ini bisa tertutup lukanya," ujar Syahrul.

Baca Juga: Kerjasama dengan Swasta, Kementan Perbanyak Antivirus dalam Negeri

Seperti yang ramai diperbincangkan, Kementerian Pertanian (Kementan) ini menyatakan menghasilkan inovasi berupa kalung antivirus yang bisa menghalau Covid-19.

Namun dari pernyataan itu, Kementerian yang dikomandoi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ini justru menuai polemik yang berujung cacian.

Artikel ini telah ditayangkan sebelumnya oleh Pikiran-rakyat.com yang berjudul Alih-alih Dipuji, Kalung Antivirus Corona Kementan Malah Dibully, Sudjiwo: Tak Bebas dari Minder.

Polemik ini mendapat tanggapan dari Budayawan Sudjiwo Tedjo. Dia meminta masyarakat Indonesia untuk tak perlu memperolok-olok kalung antivirus corona berbahan eucalyptus atau pohon kayu putih

Baca Juga: Jokowi Marah kepada Menterinya, Fahri Hamzah sebut ini Tidak Biasa

Walaupun memang tak sedikit juga yang membela mengingat hal itu merupakan karya anak bangsa sehingga perlu diapresiasi bukan di-bully.

Sudjiwo mengatakan sebenarnya bukan soal kalung antivirus ini ilmiah atau bukan, tapi dirasa heran kenapa bangsa Indonesia tidak bebas dari belenggu rasa minder terhadap asing.

"Mbok suruh buktikan saja antivirus itu sambil berharap terbukti. Bukan setiap kreativitas anak bangsa langsung diolok-olok sambil diharap gagalnya," kata Sudjiwo yang kerap dikenal dengan Presiden Jancukers ini, dikutip dari Twitter.

Sementara dokter spesialis Rumah Sakit Omni Pulomas, dr. Dirga Sakti Rambe mengatakan produk yang sedang dikembangkan Kementerian Pertanian sebenarnya tidak layak disebut kalung antivirus corona. Menurut dia, sebaiknya disebut saja kalung eucalyptus.

Baca Juga: Bahas Kabinet, Airlangga Sowan ke Prabowo

"Tidak ada bukti sahih produk ini dapat mencegah #Covid-19. Ikuti saja yang sudah jelas, jaga jarak, masker, dan cuci tangan," tulis dokter Dirga.

Selain itu, artis yang juga dokter Tompi ikut mempertanyakan kalung antivirus yang sedang dikembangkan Kementerian Pertanian itu.

Menurutnya, perlu research mendalam untuk memastikan khasiat dari kalung eucalyptus ampuh mengobati dan menangkal corona.

"Ada research-nya yang melaporkan bisa, namun masih butuh penelitian lanjut. Membuatnya langsung sebagai alternatif treatment dalam jumlah besar, enggak bijak," tandasnya.***

Baca Juga: Ledakan Terjadi di Menteng, Polisi Masih Selidiki Asal Penyebabnya

(Penulis : Ari Nursanti)

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x