Network
JURNAL PALOPO- Kasus meninggalnya Novia Widyasari Rahayu, menyeret nama salah satu anggota Polri.
Randy Bagus Hari Sasongko, adalah polisi aktif yang berpangkat Bripda, bertugas di Polres Pasuruan.
Polisi telah menetapkan Bripda Randy Bagus Hari Sasongko, telah ditetapkan sebagai tersangka kasus aborsi, karena turut serta dalam melakukan aborsi.
Baca Juga: Randy Bagus Hari Sasongko, Mantan Pacar Novia Widyasari Rahayu Ditetapkan Sebagai Tersangka
Sebelum Ditemukan tewas, Novia Widyasari Rahayu telah melakukan dua kali aborsi atas permintaan sang kekasih yang tak lain adalah Randy.
Randy Bagus Hari Sasongko dan Novia Widyasari Rahayu merupakan mantan pasangan kekasih. Mereka berkenalan di sebuah distro baju, yang berada di lokasi Malang, pada Oktober 2019.
Dari pertemuan itu, mereka intens melakukan komunikasi, hingga memutuskan untuk berpacaran.
Kedekatan mereka pun makin intim, hingga membuat Novia Widyasari Rahayu hamil, dan melakukan tindakan aborsi saat usia kandungan masih dini, di rumah kos daerah Malang, pada bulan Maret 2020.
Baca Juga: Sadis! Randy Bantai Bocah 1 Tahun dan Istri hingga Tewas, Kepala Bayi Terpisah dari Badan
Tidak sampai disitu tindakan aborsi kembali terjadi, saat Novia dinyatakan hamil dengan usia kandungan 4 bulan. Di bulan Agustus 2021.
Saat Novia Widyasari Rahayu dinyatakan hamil, alih-alih bertanggung jawab, Bripda Randy malah meminta sang kekasih menggunakan kandungannya, dengan membelikan obat penggugur kandungan, seharga Rp1,5 juta.
Berdasarkan KUHP, tindakan aborsi, terancam pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
Diketahui sebelumnya Novia Widyasari Rahayu ditemukan meninggal dunia, di samping makam sang ayah, di Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, pada tanggal, 2 Desember 2021, pukul 16.00.
Baca Juga: Cuitan Setan Kini Ramai di Twitter, Usai Aksi Bunuh Diri Novia Widyasari Rahayu
Novia Widyasari Rahayu diduga meninggal karena bunuh diri. Hal tersebut dikuatkan dengan adanya barang bukti berupa botol minum berisi racun potasium, di dekat jasad Novia, saat pelaksanaan olah TKP.***
