Banjir Bandang Nusa Tenggara Timur (NTT), 67 Orang Dikabarkan Meninggal Dunia

- 5 April 2021, 13:28 WIB
Bencana Nusa Tenggara Timur, 67 Orang Dikabarkan Meninggal Dunia
Bencana Nusa Tenggara Timur, 67 Orang Dikabarkan Meninggal Dunia /Kolase Foto / Naskah Rahmawati /Jurnal Palopo

JURNAL PALOPO – Bencana alam yang menimpa Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu, 4 April 2021, dikabarkan menelan korban nyawa dimana 67 orang meninggal dunia.

Tingginya curah hujan disertai angin kencang yang terjadi sejak, Sabtu 3 April 2021, menjadi penyebab utama terjadinya banjir bandang, yang memporak porandakan NTT.

Banjir badang terjadi dibeberapa desa, terkhusus, di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ileboleng, Kabupaten Flores Timue, NTT, yang paling parah terkena dampak, dan masih banyak warga yang tertimbun tanah.

Baca Juga: Pembatalan SKT Diterbitkan Pemerintah Desa Lengkong, Syahria : Saya Tidak Menerima Surat Tersebut

Baca Juga: Gejala, Faktor Penyebab, dan Cara Mencegah Kanker Ginjal

Berdasarkan data baru dan terupdate, bencana banjir bandang NTT saat ini sudah 67 orang, yang dikabarkan meninggal dunia, dan masih banyak jasad yang belum ditemukan.

Bencana tersebut terjadi sekitar pukul 01.00 WITA, dan menelan banyak korban. Air yang mengalir deras, membawa longsoran tanah, bebatuan besar serta kayu yang menghantam beberapa pemukiman warga.

Agustinus Boli selaku Wakil Bupati Flores Timur, mengatakan, ada 63 orang warga di Desa Nelelamadike yang tewas tertimbun longsor. saat ini ada sekitar 23 jenasah ditemukan, dalam proses evakuasi.

“saat ini dievakuasi ada sekitar 23 orang dan masih ada yang tertimbun,” ucap Agustinus.

Baca Juga: Jatuh ke Septic Tank, Balita Ditemukan Tewas di Sebuah Perkemahan

Baca Juga: 6 Trik Rumahan Ini Efektif Membasmi Kecoak Secara Instan

Untuk wilayah lainnya seperti Waiwerang dan sekitar, dikecamatan Adonan Timur, ada empat orang yang ditemukan meninggal dunia.

Diketahui penyebab terjadi bencana besar yang menimpa Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan bibit siklon tropis 99S, yang berada diperairan Rote, NTT.

Menurut Dwikorita, Kepala BMKG dalam konferensi pers yang dilakukan, pada Minggu, 4 April 2021, saat ini bibit siklon tropis yang menimbulkan bencana, jika sudah menjadi siklon maka tingkat resikonya lebih meningkat.

“Saat ini, bibitnya saja sudah menimbulkan bencana, dikhawatirkan akan meningkatkan resiko jika benar-benar menjadi siklon,” tutur Dwikorati.

Baca Juga: Prediksi Karir Taurus 2021 Menurut Pergerakan Planet

Baca Juga: Inilah Prediksi untuk Karir Pisces 2021 menurut Pergerakan Planet

Saat ini evakusi akan dilakukan menggunakan alat berat, akses sebagian lumpuh total, karena tertimbun longsor serta pohon tumbang, dan ada jembatan penghubung terputus.

Akibat bencana ini, warga yang berada di beberapa titik pengungsian membutuhkan bantuan seperti, tenda, logistik, medis, dan juga obat-obatan.***

Editor: Naswandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah