Adik Ipar Edo Tewas di Mapolres, Polisi Berdalih Korban Dianiaya Tahanan Lain

1 September 2020, 15:49 WIB
Penyanyi asal Papua, Edo Kondologit, geram atas kematian tidak wajar yang dialami adik iparnya, George Rumbino (21) alias Riko. /Tangkapan layar Twitter/@VeronicaKoman/

JURNALPALOPO.COM - Catatan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyebutkan, sepanjang 2019 terdapat 154 aduan kasus kekerasan yang dilakukan aparat di Papua dan terus naik dalam lima tahun terakhir.

Hal tersebut kata pegiat HAM dikarenakan para aparat memandang orang papua sebagai separatis.

Dalam kasus kematian adik ipar dari penyanyi jazz ternama Indonesia, Edo Kondologit, aparat seperti menunjukkan kesewenang-wenangannya dalam melakukan proses hukum.

Baca Juga: Mantan Kepala BPN Bandung dan Denpasar Tewas dalam Toilet Kejati Bali, Diduga Bunuh Diri

Pihak kepolisian berdalih adik ipar Edo, Riko tewas karena dianiaya tahanan lain.

Juru Bicara Mabes Polri, Awi Setiyono, mengatakan Polda Papua Barat telah membentuk tim untuk menyelidiki kemungkinan kesalahan prosedur yang dilakukan polisi sehingga menyebabkan Riko meninggal.

Jika terdapat kelalaian polisi dalam melakukan proses hukum kepada tahanan, maka akan dikenakan sanksi sesuai bentuk pelanggaran yang dilakukan.

Namun demikian, Awi menegaskan tidak ada anggota Polres Sorong yang melakukan tindakan penganiayaan kepada Riko.

Baca Juga: Pasca Bentrok Polres Palopo dan Kodim 1403-06/Swg Berhasil Amankan Sejumlah Sajam dan Senpi

Awi mengatakan luka tembak di kedua kaki Riko dilakukan karena ia mencoba kabur dan berusaha merebut senjata polisi.

Saat itu juga Riko dibawa ke rumah sakit untuk mengeluarkan peluru dan setelahnya akan dikembalikan ke tahanan.

"Di dalam sel, (Riko) dipukuli sama tahanan, bukan sama polisi," kata Awi.

Edo Kondologit yang juga politisi PDIP tak terima dengan dalih kepolisian yang menyebut Riko tewas karena dianiaya tahanan lain.

Baca Juga: Polres Palopo Siap Tindak Tegas Pelaku Aktifitas Dugaan Tambang Emas Ilegal

Untuk diketahui, Riko ditahan di Mapolres Sorong.
Edo berkata polisi tak bisa mengalihkan tanggung jawabnya pada tahanan sebab itu sama dengan pembiaran.

Menurutnya, kekerasan seperti itu tidak bisa dilimpahkan ke tahanan lain. Karena di Mapolres ada CCTV, seharusnya polisi tahu dan tidak membiarkan hal tersebut terjadi.

Edo bersama keluarga korban mendesak pihak kepolisian melakukan penyelidikan secara transparan dalam kasus tersebut.

Ia meyakini, kejadian tersebut merupakan tindakan kekerasan polisi. Pasalnya, terdapat luka lebam di sekujur tubuh, tangan kiri patah, dan di kedua kaki ada bekas tembakan.

Baca Juga: Kementerian Perhubungan: Anak dibawah Umur 12 Tahun tidak Boleh Menggunakan Skuter

Berdasarkan pengakuan orang tua Riko, mereka menyerahkan anaknya kepada polisi karena diduga terlibat dalam dugaan tindak pidana kekerasan dan pemerkosaan terhadap seorang perempuan pada Rabu, 26 Agustus 2020.

Dugaan tersebut muncul lantaran Riko menenggak minuman keras yang sama dengan yang ditemukan di kamar korban perkosaan.

Saat Riko kepergok orang tuanya, polisi sedang melakukan investigasi di rumah korban. Ibu Riko pun meminta polisi untuk memeriksa kamar anaknya.

Dari hasil pemeriksaan itu, polisi menemukan HP dan charger milik korban di bawah kasur Riko. Ibu Riko pun mempersilahkan polisi membawa anaknya untuk diperiksa.

Baca Juga: Dukung Upaya BBM Ramah Lingkungan, PT Pertamina Beri Diskon Harga Pertalite

Belum sampai 24 jam setelah penangkapan, keluarga menerima kabar bahwa Riko meninggal di RS Mutiara, Sorong.

Edo mempertanyakan pernyatan polisi yang mengatakan Riko di tembak karena ingin merampas senjata polisi.

Edo mengatakan bagaimana bisa tangan yang di borgol mau merampas senjata polisi. Menurutnya polisi melakukan cara-cara intimidasi untuk mendapat informasi meskipun dilakukan dengan cara biadab dan melanggar HAM.

Edo berharap, kasus ini dijadikan momentum untuk menghentikan kekerasan terhadap orang papua. Termasuk jika yang menjadi pelaku adalah aparat, mereka tetap harus di tindak secara hukum pidana.***

Baca Juga: Dapat Sanksi dari Amerika, Huawei akan Fokus ke Bisnis ini

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler