Jadi Bulan-bulanan Netizen, Ahok Malah Sindir Jajaran Direksi hingga Dirut Pertamina

28 Agustus 2020, 09:33 WIB
Ahok: Merem Saja Pertamina Untung, Pertamina Kini Justru Merugi 11,33 Triliun /FX Media//FX Media

JURNALPALOPO.COM - Basuki Thahaja Purnama alias Ahok yang ditunjuk sebagai Komisaris Utama sekaligus Ketua Dewan Pengawas Pertamina menyindir jajaran direksi pertamina hingga kepada direktur utama Pertamina Nicke Widyawati terkait tugasnya sebagai dewan pengawas.

Menurut UU BUMN, Pertamina tidak boleh merugi. Namun faktanya, Pertamina kali ini merugi hingga Rp11 triliun. Kinerja yang terus merosot membuat kerugian Pertamina mencapai angka tersebut.

Hal ini menurut Ahok dikarenakan jajaran direksi hingga dirut Pertamina tidak mengindahkan arahan dewan pengawas. Bahkan katanya baru-baru ini, Ahok tidak menerima laporan terkait kerugian yang dialami Pertamina.

Baca Juga: Daftar Harga Emas Antam, Retro, Batik dan UBS di Pegadaian Hari ini 28 Agustus 2020

Hal ini membuat peran Ahok sebagai ketua dewan pengawas sekaligus komisaris utama terkesan disepelekan. Menurutnya, direksi hingga dirut Pertamina tidak paham akan tugas dewan pengawas.

Dia bahkan pernah meminta untuk dilakukan audit investigasi yang disampaikan ke direksi Pertamina hingga ke direktur utama, namun tak pernah diproses oleh jajaran direksi Pertamina.

Dia juga meminta kedepannya, sistem pengelolaan keuangan Pertamina agar lebih tranparan.

Gara-gara Pertamina rugi ini,  Ahok menjadi bulan-bulanan netizen. Video lama Ahok yang sesumbar akan berhenti bahkan membubarkan Pertamina kalau rugi, ramai diputar ulang hingga jadi trending topic di medsos.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Menguat Diatas Satu Persen

Video tersebut seakan menjadi tamparan keras bagi Ahok lantaran saat ini Pertamina sedang mengalami kerugian yang sangat besar. Sejak awal, isu mengenai di angkatnya Ahok sebagai komisaris utama Pertamina memang sudah menuai polemik.

Untuk diketahui, dalam laporan keuangan semester I-2020, Pertamina rugi hingga Rp11 triliun. Padahal di periode yang sama tahun lalu, Pertamina masih untung hingga Rp9,5 triliun.

Hingga tadi malam, kata kunci Ahok masih memuncaki daftar trending topik.

Dikutip dari Warta Ekonomi sindikasi Rakyat Merdeka, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu mengomentari soal kerugian Pertamina. Kata dia, Pertamina sebenarnya bisa untung kalau Ahok menjalankan tugasnya dengan baik. Tugas Ahok adalah menagih utang ke pemerintah, minta blok migas dari Menteri ESDM, minta ke Presiden agar tidak membebani Pertamina.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Dunia Butuh Rp. 117.600 Triliun Untuk Atasi Dampak Pandemi Covid-19

Menurut dia, salah satu kerugian Pertamina adalah utang dari pemerintah yang belum dibayarkan. Didu menilai aksi sesumbar Ahok sudah biasa. "Kalau tidak sesumbar, berarti Ahok sudah berubah," ujarnya.

Sementara akun @eklesia menilai wajar kalau Pertamina sekarang mengalami kerugian. "Namanya juga lagi masa pandemi, sekelas perusahaan minyak asing aja bisa rugi," kicaunya

Anggota Komisi Energi DPR dari PKS, Mulyanto mengusulkan agar Ahok dicopot saja. "Jika memang tidak mampu, pecat saja," kata Mulyanto.

Pengamat Hukum Tata Negara, Refly Harun ikut menanggapi soal ini. Kata dia, wajar kalau tema ini jadi polemik karena nilai kerugian Pertamina besar. Namun, kata dia, kerugian atau keuntungan sebuah perusahaan bukan karena faktor tunggal.

Baca Juga: Hasil Lelang Jabatan Diumumkan BKPSDM Kota Palopo, Ini Nama-namanya

"Risikonya kalau orang ngetop, padahal belum tentu kerugian tersebut atau keuntungan perusahaan karena satu orang," ujarnya.

Sementara itu, VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan, Pertamina mengalami kerugian karena menghadapi triple shock, yakni penurunan harga minyak mentah dunia, penurunan konsumsi BBM di dalam negeri, serta pergerakan nilai tukar dolar yang berdampak pada rupiah sehingga terjadi selisih kurs yang cukup signifikan.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler