Minyak Mentah Rusia 30 Persen Lebih Murah dari Pasar Internasional, DPR Sebut Goblok Kalau Ditolak

25 Agustus 2022, 13:44 WIB
Minyak mentah Rusia lebih murah 30 persen, Anggota DPR RI buka suara. /Pixabay/Capt-M/

JURNAL PALOPO- Minyak Mentah Rusia 30 Persen Lebih Murah dari Pasar Internasional, DPR Sebut Goblok Kalau Ditolak. 

Pembicaraan hangat tengah bergulir di Indonesia, tentang wacana bakal naiknya BBM. 

Ditengah isu kenaikan BBM ini, pemerintah disarankan untuk lakukan pembelian dari Rusia. 

Baca Juga: Skema Bansos Disiapkan untuk Kenaikan Pertalite, IESR: Kalau Tidak Naik Pemerintah Harus Tambah Subsidi

Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi beban pemerintah, jika BBM benar-benar naik. 

Dikutip Jurnal Palopo dari PalopoLeaks.Com, dengan judul Diskon 30 Persen, Minyak Mentah Asal Rusia Ditolak RI? DPR: Goblok Banget!

Hal tersebut diungkap oleh anggota DPR Komisi VII Syaikhul Islam.

Menurutnya pemerintah harus cepat tanggap dalam menyelesaikan hal ini.

Baca Juga: Otak Pembunuhan Brigadir J Resign, Kapolri Belum Bisa Tentukan Sikap untuk Ferdy Sambo

Jika pemerintah tak ambil langkah untuk membeli minyak mentah dari Rusia, tentu hal ini jadi tindakan bodoh.

Apalagi saat ini Rusia tengah memberikan potongan 30 persen untuk harga minyak mentah mereka.

"Kalau ada tawaran crude Rusia lebih murah 30 persen, alangkah gobloknya kita kalo ndak ambil pak,"pungkasnya saat rapat kerja Komisi VII dengan Mentri ESDM.

Legislator partai PKB tersebut juga menambahkan bahwa Pemerintah harus tegas.

Baca Juga: Hotman Paris Angkat Suara Soal Transaksi Rekening Brigadir J, 200 Juta Bebas Akses Anggota Lain

Pasalnya negara-negara sekutu Amerika yang kontra dengan Rusia bahkan tetap melakukan transaksi dengan Rusia terkait minyak mentah ini.

"Karena takut sanksi dari negara barat, itu goblok sekali pak. Karena sekutu-sekutu Amerika sendiri yang di Eropa itu tetap impor minyak Rusia kok," ucapnya.

Sementara itu, menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengungkap jika Presiden Jokowi tertarik untuk membeli minyak mentah dari Rusia usai mendapat tawaran 30 persen lebih murah dari pasar Internasional.

Baca Juga: Fakta Baru Kasus Brigdir J Korban Ferdy Sambo, Spekulasi Otak Pindah ke Dada dan Kekerasan Fisik Terbantahkan

Kendati begitu menurut Sandiaga tentu hal ini memiliki tantangan yang cukup berat.

Pasalnya Barat dalam hal ini Amerika sebagai pengontrol pembayaran dengan nilai Dollar.

Jadi setiap pembayaran dengan nilai tersebut harus melewati New York.

"Memang tantangannya karena Barat ini mengontrol teknologi payment. Setiap pengiriman Dollar harus melalui New York," ucap Sandiaga.

Baca Juga: Waspada Virus Cacar Monyet, Indonesia Sudah Jebol, Kenali Gejalanya

Apabila Indonesia melakukan transaksi dengan Rusia dengan nilai Dollar.

Maka ketakutan yang terjadi Amerika akan mematikan SWIFT sebagai jalur komunikasi perbankan Indonesia dan dunia.

Meski begitu menurut Sandi, Rusia menyarankan pembayaran dapat dilakukan dengan mata uang Rubel.

"Kata Rusia tak perlu takut, bayar pakai Rubel saja. Ini teman-teman di keuangan lagi menghitung," tambahnya.

Baca Juga: 30 Daftar Nama Terkait Isu Skema Konsorsium 303 Ferdy Sambo, Ada Kapolda Metro Jaya Hingga Crazy Rich Surabaya

Memang dalam beberapa tahun terakhir Rusia bukanlah penyuplai minyak Indonesia.

Namun di tengah kondisi minyak dunia yang begitu mencekik, pemerintah perlu bertindak tegas.

Diketahui harga minyak dunia saat ini berkisar 40 hingga 45 Dollar per Barrel.

Sementara Rusia menginjak angka 30-35 Dollar per Barrel.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler